4. SDM Berkualitas dan Keterampilan Lokal
Kekuatan utama lain yang menjadikan Karawang unggul adalah kualitas sumber daya manusia Indonesia. Ribuan teknisi, operator, dan insinyur lokal yang bekerja di TMMIN telah menjalani pelatihan intensif, baik di dalam negeri maupun di Jepang.
Toyota secara berkelanjutan mengembangkan Toyota Indonesia Academy (TIA) — lembaga pelatihan teknik yang mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi tenaga kerja industri otomotif berstandar global. Program ini menjadi bukti komitmen Toyota untuk tidak hanya membangun pabrik, tetapi juga membangun kompetensi bangsa.
5. Tingkat Kandungan Lokal yang Semakin Tinggi
Keberhasilan Karawang sebagai basis produksi regional juga ditopang oleh meningkatnya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Lebih dari 80% komponen kendaraan Toyota yang diekspor dari Indonesia kini diproduksi oleh vendor lokal.
Toyota bekerja sama dengan lebih dari 200 pemasok komponen di Indonesia, banyak diantaranya merupakan perusahaan kecil dan menengah yang telah naik kelas berkat bimbingan teknologi dan standar kualitas Toyota. Ini menjadikan rantai pasok otomotif nasional semakin kuat dan mandiri, sekaligus memberikan efek ekonomi luas di berbagai daerah.
6. Diversifikasi Produk dan Pasar Ekspor
Pabrik Karawang tidak hanya memproduksi satu jenis kendaraan. Mulai dari Kijang Innova, Fortuner, Rush, hingga varian hybrid, semuanya diproduksi di sini untuk kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Toyota juga secara aktif menyesuaikan spesifikasi mobil ekspor sesuai regulasi dan preferensi konsumen di tiap negara. Misalnya, kendaraan untuk Timur Tengah dirancang dengan sistem pendingin lebih kuat, sedangkan untuk Amerika Latin menekankan pada fitur keselamatan dan efisiensi bahan bakar. Kemampuan adaptif ini membuat produk Toyota Indonesia disukai di lebih dari 100 negara.
7. Investasi Besar untuk Masa Depan Elektrifikasi
Toyota melihat Indonesia sebagai pilar penting dalam transformasi menuju kendaraan listrik (EV). Pabrik Karawang kini mulai memproduksi Hybrid Electric Vehicle (HEV), seperti Kijang Innova Zenix Hybrid, yang juga diekspor ke berbagai negara Asia.
Toyota berencana menambah investasi lebih dari Rp 27 triliun hingga 2030, fokus pada elektrifikasi, efisiensi energi, dan digitalisasi proses produksi. Langkah ini bukan hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi regional, tetapi juga sebagai pusat ekspor kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara.
8. Sinergi Pemerintah dan Dunia Industri
Pemerintah Indonesia berperan besar dalam mendukung ekspor otomotif, melalui insentif fiskal, deregulasi investasi, dan peningkatan infrastruktur. Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan aktif mendorong ekspor kendaraan utuh (CBU) dan komponen buatan lokal.