Realitasonline.id- Toyota Raize dikenal dengan mesin turbo 1.0L-nya yang bertenaga namun tetap efisien bahan bakar. Mesin ini menjadi salah satu daya tarik utama Raize karena memberikan sensasi berkendara yang lincah, responsif, sekaligus irit di jalan perkotaan. Namun, mesin turbo memiliki karakteristik khusus yang membutuhkan perawatan berbeda dibanding mesin non-turbo.
Agar performa Toyota Raize tetap optimal, pemilik perlu memahami cara merawat sistem turbocharger dengan benar mulai dari oli, pendinginan, hingga kebiasaan berkendara. Berikut panduan lengkap tips menjaga performa mesin turbo Toyota Raize agar tetap responsif dan efisien.
1. Gunakan Oli Mesin Sesuai Spesifikasi Turbo
Turbocharger bekerja dengan kecepatan putaran sangat tinggi bisa mencapai 150.000 rpm. Karena itu, oli berperan penting sebagai pelumas dan pendingin komponen turbo. Gunakan oli mesin yang direkomendasikan Toyota, biasanya dengan viskositas 0W-20 atau 5W-30 dan standar API SN/ILSAC GF-6. Oli yang tidak sesuai atau jarang diganti bisa menyebabkan kerak di saluran oli turbo, yang akhirnya membuat bearing cepat aus dan turbo rusak. Gantilah oli secara teratur setiap 5.000–10.000 km tergantung kondisi pemakaian.
Baca Juga: Diskon Mobil Listrik 2025: Hyundai Ioniq 5 Dibanderol Menjadi Semakin Murah, Segini Harganya
2. Panaskan Mesin Sebelum Berkendara
Banyak pengemudi langsung menekan pedal gas begitu mesin menyala. Padahal, pada mesin turbo, penting untuk memberi waktu beberapa menit agar oli bersirkulasi sempurna sebelum turbo bekerja. Biarkan mesin idle sekitar 1–2 menit agar oli mencapai suhu ideal dan melumasi poros turbo dengan baik. Kebiasaan ini sederhana tetapi sangat efektif mencegah keausan dini pada sistem turbo dan mesin.
3. Hindari Mematikan Mesin Langsung Setelah Berkendara Jauh
Setelah perjalanan panjang atau berkendara dengan kecepatan tinggi, jangan langsung mematikan mesin.
Biarkan mesin hidup sekitar 1 menit agar turbo dapat menurunkan suhu secara bertahap. Jika mesin dimatikan mendadak, oli yang masih panas bisa berhenti bersirkulasi, menyebabkan panas berlebih pada poros turbo (heat soak). Akibatnya, oli bisa terbakar dan meninggalkan kerak di dalam turbo, mempercepat kerusakan.
4. Gunakan Bahan Bakar dengan Oktan yang Tepat
Toyota Raize turbo sebaiknya menggunakan bensin RON minimal 92 (setara Pertamax). Bahan bakar oktan rendah bisa menyebabkan knocking (detonasi) yang merusak piston dan menurunkan performa. Selain itu, bahan bakar berkualitas juga membantu menjaga kebersihan injektor dan ruang bakar, sehingga proses pembakaran lebih sempurna dan efisien.
Baca Juga: Lexus Perkenalkan 3 Konsep Mobil Mewahnya, Salah Satunya Ada yang Memakai Fitur Bambu
5. Perhatikan Sistem Pendinginan Mesin
Turbo menghasilkan panas tinggi, sehingga sistem pendinginan mesin harus bekerja optimal. Rutinlah memeriksa volume air radiator dan coolant, pastikan tidak ada kebocoran atau kerak di saluran pendingin. Gunakan coolant asli Toyota dan ganti setiap 40.000–50.000 km. Hindari menambah air keran karena bisa menyebabkan karat pada sistem pendingin. Pendinginan yang baik membantu turbo dan mesin tetap berada pada suhu kerja ideal.