7. Hindari Overload (Beban Berlebih)
Khusus untuk Daihatsu Ayla, hindari membawa penumpang dan barang berlebihan. Suspensi belakang Ayla dirancang untuk beban ringan, sehingga kelebihan muatan membuat per daun atau shock lebih cepat rusak. Sedangkan pada Toyota Rush, meski kuat membawa beban besar, sebaiknya tetap mengikuti batas maksimal 5 penumpang dengan muatan di bagasi sekitar 200–250 kg.
8. Jaga Sistem Kemudi Tetap Ringan dan Responsif
Kemudi yang berat sering menandakan tekanan ban tidak sesuai, bearing aus, atau sistem power steering bermasalah.
Toyota Rush menggunakan EPS (Electric Power Steering), jadi hindari mencuci ruang mesin dengan air bertekanan tinggi agar motor listrik kemudi tidak rusak.
Daihatsu Ayla juga sudah memakai EPS, namun ukurannya lebih kecil sehingga sensitif terhadap benturan keras atau ban tidak seimbang. Jika setir terasa berat, segera periksa sistem steering rack dan motor EPS di bengkel resmi.
9. Lakukan Perawatan Rutin di Bengkel Resmi
Servis kaki-kaki sebaiknya dilakukan setiap 20.000–30.000 km, terutama untuk pemeriksaan geometri roda, kondisi shock absorber, dan sistem kemudi. Gunakan hanya suku cadang orisinal Toyota atau Daihatsu agar daya tahan dan kualitasnya terjamin. Suku cadang imitasi sering kali lebih murah, tetapi cepat aus dan bisa merusak komponen lain.
10. Simpan Mobil dengan Posisi Ban Lurus
Kebiasaan kecil yang sering dilupakan: selalu parkir mobil dengan posisi roda lurus. Jika dibiarkan miring dalam waktu lama, beban pegas dan tie rod tidak merata dan bisa membuat suspensi cepat kendur. Selain itu, pastikan area parkir rata agar tekanan pada sistem kaki-kaki tidak condong ke satu sisi.
Perawatan suspensi dan sistem kemudi tidak hanya menjaga kenyamanan, tapi juga keselamatan Anda dan keluarga. Dengan perawatan rutin, pengecekan tekanan ban, serta kebiasaan berkendara yang bijak, Toyota Rush akan tetap tangguh di medan berat, sementara Daihatsu Ayla tetap lincah dan empuk di jalan perkotaan.(KN)