Tips Merawat Suspensi Toyota Alphard Supaya Tetap Empuk Seperti Baru

photo author
- Senin, 10 November 2025 | 18:46 WIB
Keterangan foto: Toyota Alphard (Realitasonline/ toyota.astra.co.id)
Keterangan foto: Toyota Alphard (Realitasonline/ toyota.astra.co.id)

 

Realitasonline.id-Salah satu daya tarik utama Toyota Alphard adalah rasa nyaman yang seperti lounge berjalan. Suspensinya sangat empuk, halus, dan tenang. Bahkan jika kita duduk di baris kedua, sensasinya bukan sekadar naik mobil MPV biasa, tetapi seperti duduk di ruang santai hotel yang bergerak. Nah, karena inilah menjaga suspensi Alphard agar tetap empuk seperti baru adalah kuncinya. Banyak pemilik Alphard tidak sadar bahwa suspensi Alphard itu sangat sensitif terhadap perawatan. Kalau perawatannya asal, suspensinya bisa berubah jadi keras, memantul, atau terasa getar di jalan.

Berikut ini tips merawat suspensi Toyota Alphard supaya kualitas kenyamanannya tetap seperti hari pertama keluar showroom.

Jangan menganggap nitrogen ban sebagai gimmick. Alphard itu mobil besar dan heavy weight. Jika tekanan ban tidak tepat, karakter suspensi bisa berubah drastis. Banyak pemilik Alphard yang merasa suspensi tiba-tiba terasa keras, tapi kenyataannya tekanan ban terlalu tinggi. Cek tekanan ban minimal dua minggu sekali. Idealnya, tekanan ban Alphard diatur mengikuti rekomendasi pabrikan, bukan asal “maksimum PSI”.

Baca Juga: Kia Sonet 2025 Jadi Primadona Baru! SUV Stylish, Irit BBM, dan Fitur Canggih yang Bikin Anak Muda Jatuh Cinta

Jangan biarkan ban botak. Ban yang sudah aus, punya flat spot, atau aus sebelah akan langsung terasa getarannya di kabin. Alphard itu mobil yang sangat senyap. Getaran kecil dari ban akan terasa jelas. Jika ban sudah aus tidak merata, jangan kompromi. Ganti. Jangan menunggu parah. Ban baru bisa langsung mengembalikan rasa smooth suspensi.

Rawat karet-karet link dan bushing. Suspensi Alphard punya banyak bushing yang menahan getaran halus dari jalan. Jika bushing mengering, getas, retak, atau pecah, suspensi akan kehilangan kelembutan. Banyak bengkel yang asal memvonis shockbreaker mati, padahal masalahnya hanya pada bushing. Jadi saat servis kaki-kaki, minta montir cek bushing dengan teliti, bukan hanya shockbreaker.

Jangan sering lewat jalan rusak sambil ngebut. Alphard itu bukan SUV offroad. Alphard boleh besar, tetapi bukan dibuat untuk hajar lubang atau jalan keriting. Kalau sering melewati jalan rusak, pelankan. Suspensi Alphard dibuat untuk halus, bukan untuk agresif. Semakin halus kamu memperlakukan Alphard, semakin lama dia terasa seperti baru.

Baca Juga: Mazda CX3 Jadi Incaran Baru di 2025! Gaya Keren, Fitur Modern, dan Performa Gahar Bikin Semua Mata Tertuju

Hindari “model modifikasi ceper” yang membuat ground clearance turun. Alphard ceper memang terlihat keren ala VIP style, tetapi konsekuensinya suspensi tidak lagi bekerja pada karakter aslinya. Kalau benar-benar ingin modifikasi, gunakan coilover atau air suspension grade premium yang bisa di-setting mengembalikan karakter empuk, bukan coilover murah yang keras.

Gunakan shockbreaker dan part original atau grade OEM berkualitas. Jangan tergiur shockbreaker murah. Alphard itu mobil premium, jangan ganti part kaki-kaki sembarangan. Shockbreaker non original murah akan sangat mengubah karakter suspensi. Getaran akan masuk ke kabin, dan kamu akan kehilangan signature kenyamanan Alphard. Jika ingin ganti, pakailah produk yang sudah terbukti di komunitas Alphard.

Baca Juga: Mazda 2 2025 Bikin Banyak Orang Jatuh Hati! Desain Elegan, Fitur Canggih, dan Sensasi Berkendara yang Beda dari Hatchback Lain

Jangan abaikan kalibrasi camber dan balancing. Banyak orang merasa suspensi Alphard berubah keras setelah servis kaki-kaki, padahal masalahnya hanya balancing yang belum optimal. Ini sangat krusial. Alphard itu MPV besar, balancing harus perfect. Lakukan spooring balancing rutin setiap 10 ribu km atau jika terasa getar pada kecepatan tinggi.

Rawat bearing roda. Bearing roda yang mulai aus akan mengeluarkan noise halus yang mengganggu kesunyian kabin Alphard. Noise kecil ini bisa membuat pemilik merasa suspensi kurang nyaman. Kalau hearing kamu sudah peka, ganti bearing saat gejala awal muncul. Jangan tunggu sampai bunyi kasar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X