Realitasonline.id-Toyota Hilux dikenal sebagai mobil pekerja keras yang sering turun di medan berat mulai dari area tambang, perkebunan sawit, sampai proyek konstruksi. Karena ketangguhannya, banyak Hilux bekas proyek yang dijual dengan harga menarik. Tapi pertanyaannya, apakah Hilux bekas proyek masih layak dibeli? Jawabannya, bisa sangat layak, asalkan kamu tahu cara memeriksa kondisinya dengan benar. Artikel ini akan membahas panduan menilai Hilux bekas proyek agar kamu tidak salah pilih dan bisa mendapatkan unit yang masih sehat serta menguntungkan secara jangka panjang.
1. Kenali dulu karakter mobil proyek
Hilux proyek biasanya dipakai dalam kondisi ekstrem: jalan berlumpur, beban berat, dan jarang dimanjakan. Pemakaiannya sering “keras”, tapi bukan berarti semuanya rusak. Mobil proyek justru sering dirawat berkala karena perusahaan punya jadwal servis ketat. Namun, yang harus diwaspadai adalah unit eks-perorangan yang dipakai tanpa standar perawatan. Banyak Hilux proyek pribadi dipaksa kerja tanpa maintenance memadai. Jadi bukan status “proyeknya” yang bahaya, tapi bagaimana mobil itu dirawat.
Baca Juga: Tips Memilih Toyota Alphard Bekas Agar Tidak Dapat Unit Mantan Rental High Use
2. Cek kondisi bawah mobil (kolong dan chassis)
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah melihat bagian bawah mobil. Gunakan lampu senter dan periksa, Apakah ada bekas karat tebal di rangka? Apakah terlihat ada bekas lumpur kering yang menempel permanen? Adakah bagian yang pernah dilas atau diperbaiki kasar? Hilux proyek biasanya sering melewati air atau lumpur. Jika bagian bawah kotor parah, kemungkinan mobil jarang dicuci dengan semprotan bawah. Namun jika terlihat bersih, cat rangka masih utuh, dan baut-baut masih orisinal, itu pertanda mobil dirawat dengan baik. Jangan lupa perhatikan bagian sambungan sasis dan dudukan per daun per di belakang. Jika terlihat bengkok atau cat baru menutupi karat, itu tanda perbaikan berat.
3. Perhatikan suspensi dan kaki-kaki
Suspensi Hilux yang sering angkut beban berat biasanya mulai kendur atau terdengar bunyi “klotok-klotok” saat jalan rusak. Lakukan test drive di jalan tidak rata, lalu rasakan apakah mobil terasa kaku berlebihan atau malah terlalu empuk. Cek juga shockbreaker depan-belakang. Jika ada rembesan oli, berarti harus diganti. Bush karet di lengan suspensi juga wajib diperhatikan. Bush yang sudah getas membuat mobil tidak stabil di kecepatan tinggi. Jika kaki-kaki masih terasa solid dan tidak ada bunyi aneh, itu pertanda bagus. Hilux memang keras secara bawaan, jadi getaran kecil tidak masalah yang bahaya adalah bunyi logam bertemu logam.
Baca Juga: Tips Merawat Suspensi Toyota Alphard Supaya Tetap Empuk Seperti Baru
4. Mesin dan suara diesel
Mesin diesel Hilux yang sehat suaranya stabil dan tidak “pincang”. Saat dinyalakan, perhatikan:
Asap dari knalpot: tidak boleh hitam pekat terus menerus
Getaran mesin: halus dan tidak berlebihan
Idle stabil: tidak naik-turun
Jika terdengar bunyi ketukan logam keras (seperti “tak-tak-tak”) di area injektor, itu bisa jadi tanda injektor aus. Untuk memastikan, bawa ke bengkel dengan alat scanner Toyota. Selain itu, buka tutup oli saat mesin hidup jika keluar asap putih pekat dari lubang oli, itu pertanda kompresi bocor. Mobil seperti ini sebaiknya dihindari.
5. Kondisi interior dan kelistrikan
Hilux bekas proyek sering punya interior kusam, tapi ini hal kecil. Fokus pada fungsi, apakah AC dingin, blower normal, tombol-tombol berfungsi, lampu dashboard menyala semua, dan kelistrikan tidak ada korslet. Perhatikan pedal gas, rem, dan kopling. Jika karet pedal sudah habis dan goyang, itu menandakan mobil sudah menempuh jarak tinggi, meski odometer terlihat kecil. Jadi jangan tertipu angka odometer; lihat tanda-tanda pemakaian nyata.