Realitasonline.id- Interior EV kecil seperti Wuling Air ev dibangun dengan filosofi “urban compact” — ergonomik simpel, ruang kabin pendek, dan frekuensi keluar masuk yang relatif tinggi. Pada kendaraan listrik kecil, kabin sebentar tercipta panas, sebentar dingin (karena AC EV jauh lebih sering dipakai untuk stabilisasi kenyamanan).
Variasi temperatur kabin inilah yang membuat permukaan kulit sintetis (synthetic leather) di jok Air ev, panel doortrim, dan steering cover, menjadi area yang sangat rentan aging jika tidak dirawat dengan benar.
Dalam konteks jurnalisme otomotif, perawatan interior bukan soal parfum kabin atau karpet cantik, tetapi soal konservasi chemical bond pada surface material. Artikel ini membahas bagaimana menjaga interior Air ev — terutama bagian kulit sintetis — tetap “muda” secara visual dan tak mudah pecah, pada horizon usia 3–5 tahun pemakaian harian.
Kenali karakter “kulit” yang digunakan di Wuling Air ev
Mayoritas Air ev yang beredar di Indonesia menggunakan synthetic leather (PVC/PU based) bukan genuine leather alami. PVC/PU memiliki ciri:
-permukaan lebih mengkilap
-warna lebih stabil
-cleaning lebih mudah
-tetapi memiliki kelemahan yaitu, lapisan PU bisa getas jika sering terkena -panas berlebih Jadi, mindset-nya begini ini bukan “premium cowhide leather” seperti SUV Eropa, namun lapisan kulit sintetis yang harus dilindungi dari stress termal dan stress kimia.
Parkir outdoor adalah musuh terbesar lapisan PU
Banyak pemilik Air ev tinggal di area urban padat, sehingga sering parkir di pinggir jalan terbuka. Perubahan suhu inilah yang memicu cycle fatigue. Di pagi hari material dingin, siang hari mencapai suhu 60°C di bawah kaca, lalu sore hari dingin lagi.
Dalam industri otomotif global, permasalahan ini disebut “thermal cycling fatigue” salah satu penyebab nomor satu pecahnya synthetic leather. Solusi paling murah adalah sunshade windshield. Produk berkualitas Rp 50–150 ribu sudah cukup. Ini bukan style. Ini proteksi material.
Gunakan cleaner yang tepat: pH mild, bukan sabun rumah tangga
Kesalahan umum pemilik mobil kecil adalah menggunakan sabun cuci piring atau sabun colek untuk membersihkan jok. Sabun rumah tangga punya pH tidak cocok untuk PU. Ia merusak lapisan coating dan membuat permukaan cepat kering lalu retak. Cleaner interior otomotif yang layak dipakai harus memiliki:
-pH netral
-tidak mengandung pelarut keras
-memiliki finishing hydrating
-Produk hydrating berbasis water-borne polymer adalah paling aman. Ini bukan “mengkilapkan”, tetapi menjaga lapisan tetap lembab dan elastis.
Baca Juga: Upgrade Interior Wuling Confero 1 Jutaan: Efeknya Seberapa Nyata?