Mau Touring Tapi Bawaan Banyak? Cek Ini Cara Packing Barang Touring Tanpa Mengganggu Keseimbangan Motor

photo author
- Senin, 24 November 2025 | 12:32 WIB
Keterangan foto: Ilustrasi Touring Motor (Realitasonline/ Canva)
Keterangan foto: Ilustrasi Touring Motor (Realitasonline/ Canva)

 

Realitasonline.id - OTOMOTIF | Kesalahan paling sering yang dilakukan saat touring adalah packing barang sembarangan. Banyak rider menganggap yang penting barang masuk dulu ke bag aja dulu, urusan posisi bisa sambil jalan. Padahal kesalahan packing barang touring bisa membuat motor jadi tidak stabil. Motor jadi goyang pada kecepatan tinggi, belok berat, terasa limbung saat ada angin samping, dan risiko jatuh menjadi sangat besar. Karena itu, cara packing barang touring harus tepat supaya motor tetap stabil dan nyaman dikendarai jarak jauh.

Touring bukan hanya soal skill mengendalikan motor, tapi juga seni menata barang agar riding tetap aman. Artikel ini membahas detail cara packing barang touring yang benar, mengikuti kaidah SEO, 800 kata, dan bisa diterapkan baik untuk motor matic, bebek, maupun sport.

Baca Juga: Yuk Dicoba, Ini Beberapa Servis Ringan Motor yang Bisa Dilakukan Sendiri Sebelum Liburan Akhir Tahun


1. Prioritaskan barang ringan di bagian atas, barang berat di bagian bawah

Prinsip dasar fisika kendaraan: semakin tinggi titik berat kendaraan, semakin mudah limbung. Karena itu, jangan menaruh barang berat (contoh: tools, kaleng chain lube, kompor portabel, powerbank besar) di bagian atas ransel atau side bag yang posisinya tinggi. Barang berat harus ada di bagian paling bawah atau paling mendekat ke sasis. Kenapa? Karena titik berat kendaraan jadi lebih rendah, sehingga handling motor tetap stabil. Barang ringan seperti baju spare, jas hujan kain tipis, handuk, bisa berada di bagian atas.
Ini basic, tapi banyak diabaikan.


2. Idealnya gunakan side bag kiri dan kanan seimbang

Packing yang ideal dalam touring adalah barang tersebar seimbang kiri dan kanan. Jika hanya satu sisi penuh, misal hanya side bag kanan yang berat, motor jadi miring. Pada kecepatan 80 km/jam di jalan luar kota, sedikit ketidakseimbangan beban bisa bikin motor gampang keluar garis. Apalagi di tikungan. Jika kamu pakai top box, itu boleh. Tapi tetap harus ada distribusi barang di kiri dan kanan, entah di semi hard side bag, saddle bag, atau pannier. Balance adalah kunci.


3. Hindari membawa tenda dan sleeping bag di posisi yang terlalu tinggi

Ini khusus bagi yang touring camping atau adventure. Tenda, matras, sleeping bag, banyak rider mengikatnya di bagian paling atas rear rack atau bahkan di atas top box. Ini fatal. Karena barang tersebut biasanya panjang, dan jika posisinya tinggi, akan mengganggu distribusi berat. Aman nya adalah: tenda dan sleeping bag diposisikan di bagian paling belakang tapi rendah. Ikat rata dengan lebar jok atau sedikit lebih rendah. Semakin ramping silhouette motor, semakin aman dari hembusan angin samping.

Baca Juga: Sudah Resmi Buka Pre-Book Toyota Veloz Hybrid EV, Sambut Akhir Tahun dengan Penawaran Harga Spesial Mulai Rp299 Juta
4. Perhatikan sistem pengikatan barang

Ikat barang jangan asal kuat. Ikatlah barang dengan tali pengikat yang tidak merusak cover body motor. Gunakan tali khusus touring seperti cargo net, strap buckle, atau tali rotan sintetis yang tidak licin. Lebih baik hindari tali plastik atau tali rafia, karena mudah putus. Saat packing, barang yang tidak boleh bergerak sama sekali, jangan diberi satu tali saja. Minimal dua titik ikatan. Cek setelah 10 km pertama. Biasakan berhenti sebentar untuk evaluasi apakah tali longgar. Ini adalah SOP dasar anak touring profesional.


5. Kurangi barang pribadi yang tidak perlu

Banyak rider membawa barang berlebihan. Ingat, touring bukan pindah kontrakan. Fokus utama: riding nyaman dan aman. Bawa barang yang benar-benar dipakai. Baju ganti dua set cukup untuk touring 3 hari. Sepatu cadangan? tidak perlu. Bawa sandal gunung tipis saja. Kunci shock besar? Tidak perlu. Tools standar motor plus satu tang multiguna sudah cukup.
Semakin sedikit barang, semakin ringan kendaraan, semakin rendah konsumsi BBM, dan semakin stabil motor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X