Jangan Asal Isi! Ini Cara yang Tepat Memilih Bahan Bakar untuk Motormu

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 19:52 WIB
Ilustrasi Orang Sedang Mengisi BBM Motor (Realitasonline/ Maria Nofianti)
Ilustrasi Orang Sedang Mengisi BBM Motor (Realitasonline/ Maria Nofianti)

Jika bahan bakar tidak sesuai standar oktan, ECU bisa bingung menyesuaikan pembakaran, efeknya performa jadi aneh. Lebih baik bayar sedikit lebih mahal, tapi mesin awet dan tarikan lebih nyaman.


4. Gunakan minimal BBM yang direkomendasikan pabrikan

Jika pabrikan menyarankan minimal RON 92, maka jangan turunkan ke RON 90 apalagi 88. Jika pabrikan sarankan minimal 95, maka jangan isi yang lebih rendah. Penggunaan oktan lebih rendah akan menurunkan kualitas pembakaran dan mesin gampang panas. Touring jarak jauh, terutama musim panas, motor bisa lebih cepat overheat. Kalau ingin naik kelas lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan, aman. Tetapi jangan turun di bawahnya.


5. Jangan campur-campur BBM berbeda

Ini kebiasaan banyak orang, saat bensin satu SPBU habis, mereka mengisi BBM di SPBU sebelah yang kualitasnya berbeda. BBM itu tidak boleh campur sembarangan, karena tiap jenis punya formula aditif berbeda. Aditif berbeda bisa menimbulkan reaksi kimia yang mengganggu pembakaran dan bisa menimbulkan kerak pada injektor. Idealnya, pilih satu jenis BBM dan konsisten pakai itu.


6. Pilih SPBU yang kredibel

Kualitas BBM di Indonesia tidak selalu 100% seragam, walaupun secara standar seharusnya sama. Ada SPBU yang kualitas filter-nya buruk, sehingga BBM tercampur air atau partikel. Karena itu, penting memilih SPBU yang kredibel. Biasanya SPBU besar yang selalu ramai pelanggan punya kualitas BBM lebih terjamin karena perputaran stok cepat. Isi BBM jam-jam siang hari, jangan tengah malam. Kenapa? Karena di siang hari suhu BBM lebih stabil, dan potensi kondensasi air di tangki SPBU lebih kecil.

Baca Juga: Toyota Rush 2026: Review Lengkap Harga, Fitur Baru, Performa, serta Kelebihan dan Kekurangan untuk Pengguna Keluarga Modern


7. Jangan terlalu sering habis sampai E

Banyak rider menunggu bensin habis baru isi. Ini kebiasaan buruk. Saat bahan bakar hampir habis di tangki motor, mesin pompa harus bekerja lebih keras dan potensi kotoran di bagian bawah tangki ikut tersedot ke ruang bakar. Ini bisa menyebabkan injektor cepat kotor. Selalu biasakan isi ulang saat indikator menyentuh 25-30% kapasitas.

Memilih bahan bakar yang tepat bukan soal hemat beberapa ribu rupiah. Ini adalah soal investasi mesin jangka panjang. Kenali kompresi motor kamu, gunakan BBM sesuai rekomendasi pabrikan, jangan campur-campur BBM, isi di SPBU kredibel, dan jangan terlalu sering menunggu habis baru isi. Motor yang diberi bahan bakar benar akan memberikan performa optimal, lebih irit BBM, mesin lebih dingin, dan tentu lebih aman dipakai touring dan perjalanan liburan jarak jauh.(KN)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X