Mobil Hybrid vs Mobil Listrik, Mana yang Lebih Efisien untuk Pengguna di Indonesia?

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 20:05 WIB
Keterangan foto: MG VS Super Hybrid (Realitasonline/ www.mgmotor.id)
Keterangan foto: MG VS Super Hybrid (Realitasonline/ www.mgmotor.id)

3. Biaya Operasional: Mana yang Lebih Hemat?

Salah satu pertimbangan utama konsumen adalah biaya penggunaan harian.
Mari kita bandingkan:

Mobil Hybrid:
Konsumsi bensin bisa mencapai 20–25 km/liter, jauh lebih irit dibanding mobil bensin murni. Namun, biaya servis masih melibatkan penggantian oli dan perawatan mesin konvensional.
→ Estimasi biaya operasional: sekitar Rp800–1.000 per km.

Mobil Listrik:
Biaya pengisian daya jauh lebih murah. Untuk menempuh 100 km, hanya butuh listrik sekitar 15–20 kWh, setara Rp30.000–40.000.
Selain itu, tidak perlu ganti oli, busi, atau sistem knalpot.
→ Estimasi biaya operasional: Rp300–400 per km saja.

Baca Juga: Pesona Daihatsu Taft Reborn, Kembalinya Sang Legenda Offroad dalam Wajah Modern

Secara ekonomi jangka panjang, mobil listrik jauh lebih hemat, terutama untuk pengguna dengan mobilitas tinggi di perkotaan.

4. Ketersediaan Infrastruktur di Indonesia

Infrastruktur menjadi faktor penentu utama bagi efisiensi mobil listrik. Per 2025, Indonesia telah memiliki lebih dari 1.500 titik SPKLU, namun masih terpusat di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali.
Di luar kota besar, fasilitas pengisian masih terbatas, sehingga mobil hybrid lebih praktis untuk penggunaan harian jarak jauh.Namun, tren pembangunan SPKLU sedang meningkat pesat, terutama di rest area tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera. Pemerintah menargetkan 10.000 titik pengisian listrik pada tahun 2030, yang akan memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional.

5. Performa dan Pengalaman Berkendara

Mobil listrik unggul dalam hal respons instan dan keheningan mesin. Torsi maksimum langsung tersedia sejak pedal gas ditekan, memberikan sensasi akselerasi yang halus dan cepat. Sedangkan mobil hybrid masih memiliki suara mesin saat akselerasi penuh, namun menawarkan transisi tenaga yang halus berkat kerja sama mesin bensin dan motor listrik.

Dalam hal kenyamanan:
Mobil listrik unggul untuk perjalanan kota yang tenang dan tanpa getaran.
Mobil hybrid lebih unggul untuk perjalanan jauh tanpa kekhawatiran kehabisan daya.

Baca Juga: Honda Super-ONE: EV Kompak Generasi Baru dengan Sensasi Berkendara yang Menggugah

6. Dampak Lingkungan dan Emisi Karbon

Dari sisi lingkungan, mobil listrik merupakan pemenang mutlak. Karena tidak menghasilkan emisi gas buang, EV membantu mengurangi polusi udara di kota besar.
Namun, perlu diingat bahwa sumber listrik di Indonesia sebagian masih berasal dari pembangkit batu bara, sehingga dampak lingkungan belum sepenuhnya nol. Mobil hybrid tetap menghasilkan emisi, namun jauh lebih rendah dibanding mobil bensin konvensional — bisa berkurang hingga 40–50%. Jadi, untuk saat ini, mobil hybrid bisa dianggap sebagai langkah transisi penting menuju era kendaraan listrik penuh.

7. Harga dan Daya Tahan Baterai

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X