4. Tekanan Angin Ban yang Tepat
Meski terlihat sepele, tekanan angin ban sangat berpengaruh pada performa dan konsumsi bahan bakar. Ban yang terlalu kempis membuat motor lebih berat sehingga tenaga mesin terbebani.
Atur tekanan angin sesuai rekomendasi:
Depan: 30–32 psi
Belakang: 32–34 psi (tergantung penggunaan harian atau berboncengan)
Ban yang tepat membuat motor melaju lebih ringan dan stabil.
5. Rutin Mengganti Oli Mesin
Oli memiliki fungsi penting untuk melumasi, mendinginkan, dan menjaga kebersihan mesin. Jika oli terlambat diganti, mesin terasa kasar dan tenaga menurun.
Tips:
Ganti oli setiap 2.000–3.000 km untuk harian.
Gunakan oli dengan viskositas yang sesuai rekomendasi pabrikan.
Jangan sering gonta-ganti merk oli secara acak agar performa lebih stabil.
Oli yang baik membuat mesin bekerja lebih halus dan bertenaga.
6. Membersihkan Injektor Secara Teratur
Untuk motor injeksi, kebersihan injektor menentukan kualitas semprotan bahan bakar. Jika injektor kotor, mesin bisa pincang dan tarikan berat.
Rekomendasi:
Bersihkan injektor setiap 10.000–15.000 km.
Gunakan cairan pembersih injeksi atau lakukan pembersihan ultrasonik di bengkel terpercaya.
Semprotan bahan bakar yang optimal membuat motor lebih responsif.
7. Mengatur Setelan Katup (Klep)
Klep yang terlalu rapat atau terlalu renggang dapat menyebabkan motor kehilangan tenaga, konsumsi BBM meningkat, bahkan mesin cepat panas.
Setelan klep yang ideal mengembalikan tenaga mesin ke kondisi terbaik. Lakukan penyetelan klep setiap 10.000–12.000 km.
Baca Juga: Review Interior & Eksterior Toyota Land Cruiser 70 Wagon GXL, Headrest Menggunakan Model Fixed
8. Menjaga Kebersihan Throttle Body
Throttle body adalah jalur masuk udara ke mesin. Jika komponen ini kotor oleh karbon, aliran udara menjadi tersumbat dan performa menurun.
Sebaiknya bersihkan throttle body saat servis berkala agar tarikan motor kembali halus.
9. Jangan Memuat Beban Berlebih
