Meskipun begitu, mesin konvensional ini relatif mudah untuk dirawat, meskipun tergolong sebagai teknologi yang ketinggalan zaman.
Suspensi Everest juga terasa agak keras, terutama suspensi belakang masih menggunakan turunan dari Ford Ranger yang biasanya digunakan untuk keperluan niaga atau angkutan berat.
Suspensi belakang pada Ford Everest generasi pertama cenderung keras, namun bagian depannya cenderung lebih empuk.
Hal ini telah diperbaiki pada Everest generasi selanjutnya, sehingga membuatnya lebih nyaman untuk penggunaan sehari-hari.
Dalam hal keselamatan, Ford Everest sudah dilengkapi dengan teknologi ABS sejak awal, serta memiliki dua airbag.
Di atas jalanan, peredaman suara mobil ini sangat baik, bahkan ketika menggunakan ban MT yang biasanya menghasilkan suara lebih bising, suaranya tetap tidak terlalu mengganggu.
Bahkan saat hujan, atapnya tidak menghasilkan suara yang berisik meskipun tipis, meskipun suara mesinnya sedikit terdengar.
Meskipun demikian, banyak pengemudi yang menyukai suara Turbo.
Desain Ford Everest terlihat gagah dan berbeda dengan dua kendaraan komersial ringan (LCV) Jepang yang cenderung lebih berisi.
Plat bodinya lebih tebal daripada dua LCV Jepang tersebut.
Meskipun mesinnya masih konvensional, perawatannya relatif mudah dan jarang mengalami masalah, kecuali untuk penggantian timing belt setiap 50.000 km.