Realitasonline.id | Perkembangan kendaraan listrik (EV) semakin pesat, dan salah satu faktor penting dalam persaingan antarprodusen adalah kecepatan pengisian daya.
Baru-baru ini dilansir dari laman Electrek.co, Hyundai Ioniq 5 2025 terbukti mampu mengisi daya lebih cepat dibandingkan Tesla Model 3 saat menggunakan Tesla Supercharger V3.
Bagaimana bisa? Jawabannya terletak pada arsitektur listrik dan teknologi pengisian daya yang digunakan Hyundai.
Baca Juga: NACS, Jadi Masa Depan Standarisasi Pengisian Daya EV di Amerika Utara
Arsitektur 800V vs. 400V Jadi Keunggulan Hyundai
Hyundai Ioniq 5 menggunakan arsitektur listrik 800V, sementara Tesla Model 3 masih menggunakan sistem 400V.
Perbedaan ini sangat berpengaruh terhadap kecepatan pengisian daya karena sistem tegangan lebih tinggi memungkinkan arus listrik lebih kecil untuk jumlah daya yang sama.
Hal itu berarti lebih sedikit panas yang dihasilkan saat pengisian daya, efisiensi pengisian daya yang lebih tinggi, dan kemampuan mempertahankan kecepatan pengisian lebih lama.
Sehingga sistem 800V ini juga memungkinkan Ioniq 5 untuk mengisi daya dari 10% hingga 80% hanya dalam 18 menit, menjadikannya salah satu EV dengan pengisian daya tercepat saat ini.
Baca Juga: Prediksi Masa Depan Mobil Sport, Akankah Toyota GR86 Memimpin Pasar?
Broad Charging Curve, Keunggulan Hyundai dalam Kecepatan Stabil
Tesla Model 3 memang memiliki peak charging rate lebih tinggi, yaitu hingga 250 kW, sementara Hyundai Ioniq 5 berada di angka 230 kW. Namun, ada satu keunggulan besar Hyundai: broad charging curve.
Model 3 mungkin bisa mencapai 250 kW, tetapi kecepatannya turun drastis saat baterai mulai terisi.
Ioniq 5, meskipun memiliki daya puncak sedikit lebih rendah, mampu mempertahankan kecepatan pengisian tinggi lebih lama, sehingga secara keseluruhan sesi pengisian daya menjadi lebih cepat.
Dalam pengujian oleh Out of Spec Reviews, Hyundai Ioniq 5 mampu menerima 59,6 kWh dalam 30 menit 37 detik, sedangkan Tesla Model 3 hanya 55,7 kWh dalam 31 menit 53 detik.