Pada 1970, keduanya kembali merilis mobil kembar, yaitu Toyota Corolla dan Daihatsu Charman. Setelah itu, mobil kembar berhenti diproduksi hingga munculnya Avanza dan Xenia pada 2003 dan 2004.
Walaupun kedua merek ini semula digabungkan untuk mengurangi kapitalisme, nyatanya mobil-mobil kembar justru semakin menunjukkan adanya kapitalisme dalam industri otomotif Jepang.
Meskipun begitu, tampaknya tidak ada pabrikan mobil Indonesia yang mampu menyaingi dominasi Toyota dan Daihatsu dalam waktu dekat.
Baca Juga: Rumor Beredar Avanza Tak Lagi Mobil Terlaris? Penyebabnya karena Keluaran Baru Model FWD, Simak
Meski desain Avanza & Xenia terlihat hampir identik, material dan kualitasnya berbeda. Misalnya, Avanza generasi awal memiliki material yang lebih baik, dilengkapi dengan fitur keselamatan yang lebih lengkap dibandingkan Xenia, yang memiliki bodi lebih tipis, tidak sekokoh Avanza.
Meskipun demikian, ada perbedaan harga yang cukup signifikan antara Avanza dan Xenia. Avanza lebih mahal karena beberapa faktor, salah satunya perbedaan tinggi mobil yang hanya 5 cm, namun hal itu cukup memengaruhi biaya produksi, seperti material, waktu produksi, hingga finishing.
Toyota juga selalu memasarkan Avanza citra mobil yang lebih kuat dan nyaman, dengan ground clearance yang lebih baik.
Baca Juga: Kenapa Hatchback Suzuki Tak Laku Meski Murah di Pasaran? Begini Rumornya
Perbedaan signifikan pada mesin antara Avanza & Xenia juga masih terlihat. Avanza cenderung memiliki mesin yang lebih bertenaga, meskipun hal ini tidak berlaku untuk model terbaru seperti Raize dan Rocky, yang menggunakan mesin serupa.
Secara keseluruhan, meskipun material hampir sama, perbedaan harga yang besar antara kedua merek ini menunjukkan adanya kapitalisme dalam industri otomotif, meskipun bagi konsumen, perbedaan ini mungkin tidak terlalu terasa.(***)