Realitasonline.id | Kopling adalah komponen sentral pada sistem tranmisi sepeda motor. Tugasnya menyalurkan tenaga dari kruk as ke komponen gigi transmisi, kemudian disalurkan ke roda belakang lewat rantai. Dalam Bahasa Inggris, kampas kopling juga punya nama lain friction plate. Karena kampas kopling harus bisa mempertahankan gesekan dengan pelat kopling, agar tenaga mesin bisa tersalurkan ke girboks. Itu sebabnya kampas kopling dibuat bergurat, untuk meningkatkan kemampuan geseknya
Kampas kopling umumnya dibuat dari bahan organik, keramik, atau bahkan Kevlar. Seiring pemakaian, kampas kopling tentu akan habis. Jika kampas kopling sudah habis, penyaluran tenaga mesin ke roda jadi tidak maksimal. Gejala yang umum terjadi adalah, mesin berputar kencang tapi tidak sejalan dengan kecepatan motor. Istilah umumnya, motor jadi “ngeden”.
Kondisi ini biasanya disebut dengan istilah kopling selip. Secara umum, ada dua penyebab terjadinya selip kopling. Pertama dari kondisi kampas kopling yang memang sudah habis, dan kedua dari penggunaan oli mesin yang tidak tepat.
Baca Juga: Yuk Jaga Performa Motor Sport Tetap Maksimal, Lakukan Perawatan Pada Komponen Ini
Cara berkendara, sangat menentukan usia pakai kampas kopling. Sesuaikan posisi gigi perseling dengan tingkat kecepatan motor. Jangan gunakan gigi tinggi pada kecepatan rendah, atau sebaliknya. Jangan juga melakukan “gantung kopling” atau setengah menarik handle kopling. Gantung kopling sangat cepat membuat aus kampas kopling.
Pilih juga oli mesin terbaik untuk motor kalian. Pastikan gunakan oli mesin untuk kopling basah, yang ditandai dengan sertifikasi JASO MA atau JASO MA2. Jika salah menggunakan oli mesin mobil atau oli mesin motor matic yang bersertifikasi JASO MB, kampas kopling bisa jadi selip. Hal itu karena mesin mobil dan motor matic, pakai sistem kopling kering. Sehingga olinya tidak mempunyai aditif anti slip kopling.