3.Kinerja di Suhu Rendah
Biodiesel murni (B100) cenderung membeku di suhu dingin, menyulitkan penggunaannya di daerah beriklim ekstrem.
4.Daya Tahan Mesin
Meski kompatibel, biodiesel bisa menyebabkan penyumbatan filter atau kerusakan komponen karet pada mesin tua. Pengguna disarankan membersihkan tangki secara berkala.
Baca Juga: Tren Mobil SUV di Indonesia: Kenapa Semakin Banyak Peminat?
5.Ketergantungan pada Subsidi
Di banyak negara, termasuk Indonesia, biodiesel masih bergantung pada subsidi pemerintah untuk bersaing dengan harga solar. Tanpa insentif, daya saingnya menurun.
Indonesia menjadi salah satu produsen biodiesel terbesar dunia berkat melimpahnya kelapa sawit. Program B30 berhasil mengurangi impor solar dan mendukung target energi terbarukan. Namun, tantangan seperti tata kelola lahan dan peningkatan efisiensi produksi masih perlu diatasi.
Biodiesel menawarkan solusi menjanjikan untuk transisi energi hijau, terutama di sektor transportasi dan industri. Meski memiliki kekurangan, inovasi teknologi dan kebijakan berkelanjutan dapat memaksimalkan potensinya. Bagi konsumen, memahami kelebihan dan kekurangan biodiesel membantu membuat keputusan yang lebih bijak. (KN)