Realitasonline.id - Membeli kendaraan secara kredit menjadi solusi populer bagi masyarakat Indonesia.
Namun, saat memilih skema pembiayaan, muncul dua pilihan yang sering dibandingkan: apakah lebih baik memberikan uang muka (DP) besar atau memilih tenor panjang dengan cicilan ringan?
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan berdasarkan kondisi keuangan pribadi dan tujuan jangka panjang.
Baca Juga: Etika Mengemudi di Jalan Tol, Bukan Sekadar Menyalip dan Lampu Hazard
1. Keuntungan DP Besar: Beban Cicilan Lebih Ringan
Menyetorkan uang muka dalam jumlah besar memiliki satu manfaat utama: cicilan bulanan menjadi jauh lebih ringan. Selain itu, total bunga yang harus dibayar selama masa kredit pun akan lebih kecil karena pokok pinjaman (jumlah yang dikreditkan) lebih rendah.
DP besar juga memberikan kesan positif terhadap kemampuan finansial Anda di mata lembaga pembiayaan, yang bisa meningkatkan peluang disetujui dan memperoleh bunga lebih kompetitif.
Namun, kekurangannya, Anda harus menyiapkan dana tunai cukup besar di awal. Ini bisa mengganggu likuiditas, apalagi jika Anda belum memiliki dana darurat atau rencana keuangan lainnya.
Baca Juga: Perlukah Asuransi All Risk untuk Mobil Baru? Ini Pertimbangannya
2. Keuntungan Tenor Panjang: Cicilan Lebih Ringan, Tapi Lebih Mahal di Akhir
Sebaliknya, memilih tenor panjang—misalnya 5–6 tahun—membuat cicilan bulanan terasa lebih ringan. Ini cocok bagi Anda yang memiliki penghasilan bulanan tetap tapi terbatas.
Sayangnya, bunga yang dibayarkan selama masa kredit akan jauh lebih besar dibanding tenor pendek. Artinya, total biaya kendaraan akan lebih mahal di akhir masa kredit. Selain itu, karena masa kredit lama, risiko terhadap perubahan situasi keuangan juga lebih tinggi.
3. Tips Menentukan Skema Kredit yang Aman
Tentukan batas maksimal cicilan bulanan. Idealnya, total cicilan (termasuk cicilan lain jika ada) tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan.
Jika memiliki tabungan cukup, pilih DP besar agar tenor bisa lebih pendek dan bunga lebih ringan.
Jika penghasilan belum stabil, lebih aman memilih tenor panjang dengan cicilan kecil, tetapi pastikan Anda punya cadangan dana untuk melunasi lebih cepat bila memungkinkan.
Perhitungkan nilai penyusutan kendaraan, terutama jika Anda berencana menjualnya kembali di masa depan. Skema dengan bunga tinggi dan tenor panjang bisa membuat nilai jual kembali terasa tidak sebanding.
Baca Juga: Tips Pengajuan Kredit Mobil Agar Lancar, Punya Mobil Baru Tanpa Penolakan