Etika Mengemudi di Jalan Tol, Bukan Sekadar Menyalip dan Lampu Hazard

photo author
- Jumat, 13 Juni 2025 | 23:39 WIB
Etika Mengemudi (Realitasonline/Canva)
Etika Mengemudi (Realitasonline/Canva)

Realitasonline.id - Jalan tol dirancang untuk perjalanan yang cepat, aman, dan nyaman. Namun, semua itu hanya bisa tercapai jika pengemudi memahami dan menerapkan etika berkendara dengan benar.

Sayangnya, banyak pengguna tol yang masih mengabaikan aturan tak tertulis dan etika berlalu lintas, yang bisa membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lain.

Etika mengemudi bukan hanya soal kemampuan teknis, tapi juga soal kesadaran, empati, dan tanggung jawab sosial. Berikut beberapa etika penting yang perlu diperhatikan saat berkendara di jalan tol:

Baca Juga: Simak Ini Perbedaan Kredit Mobil via Bank dan Leasing, Mana yang Lebih Untung?

1. Lajur Kanan Hanya untuk Menyalip
Salah satu kesalahan umum di jalan tol adalah menggunakan lajur kanan untuk berkendara pelan. Padahal, lajur kanan dikhususkan untuk kendaraan yang ingin menyalip.

Etika: Gunakan lajur kanan hanya saat menyalip, lalu segera kembali ke lajur kiri setelahnya. Hal ini menjaga kelancaran lalu lintas dan menghindari kemacetan tidak perlu.

2. Jangan Gunakan Lampu Hazard Saat Hujan
Banyak pengemudi menyalakan lampu hazard saat hujan deras dengan maksud agar lebih terlihat. Namun, ini justru bisa membingungkan pengendara lain, karena lampu hazard seharusnya digunakan hanya saat dalam kondisi darurat atau kendaraan berhenti.

Baca Juga: 5 Mobil Keluarga Paling Nyaman dan Irit Bahan Bakar Tahun Ini

Etika: Saat hujan, cukup nyalakan lampu utama atau fog lamp jika tersedia. Hindari lampu hazard kecuali saat benar-benar berhenti di bahu jalan.

3. Jangan Mengemudi Terlalu Pelan di Tol
Mengemudi terlalu lambat di jalan tol sama berbahayanya dengan mengemudi terlalu cepat. Kendaraan yang melaju di bawah batas kecepatan minimum bisa menyebabkan tabrakan dari belakang.

Etika: Patuhi batas kecepatan minimum dan maksimum yang tertera di rambu. Jika kendaraan tidak sanggup melaju dengan kecepatan wajar, sebaiknya gunakan jalur non-tol.

4. Jaga Jarak Aman
Seringkali pengemudi terlalu dekat dengan kendaraan di depannya, terutama saat jalanan lancar. Ini berisiko saat pengereman mendadak terjadi.

Etika: Terapkan aturan 3 detik untuk menjaga jarak aman. Ini memberi waktu cukup untuk merespons kondisi tak terduga.

5. Gunakan Bahu Jalan dengan Bijak
Bahu jalan bukan untuk mendahului atau berhenti sembarangan. Ini hanya digunakan untuk keadaan darurat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X