Realitasonline.id | Skema segitiga mobkas jadi pembicaraan hangat. Ini praktik jual-beli mobil bekas yang merugikan pembeli tanpa mereka sadari.
Biasanya melibatkan showroom, makelar, dan pemilik asli. Harga dinaikkan diam-diam dengan janji mobil “siap pakai & terawat.”
Pembeli tergiur tampilan dan cerita manis, padahal harga asli dari pemilik jauh lebih rendah dari yang ditawarkan ke konsumen.
Baca Juga: Masih Salah? Ini Cara Benar Panaskan Mobil Pagi Hari Biar Mesin Awet!
Sering kali, showroom dan makelar bermain harga di belakang. Konsumen tak sadar jadi korban mark-up berjamaah.
Tipsnya: cari mobil langsung dari pemilik, cek histori servis, dan bawa mekanik saat test drive agar tak terjebak rayuan manis.
Selain itu, masalah lain yang sering bikin panik adalah kelewatan exit tol saat berkendara sendirian atau di jalur asing.
Baca Juga: Jaecoo Panen SPK! J7 dan J8 Catat 700 Pemesanan, Pasar SUV Makin Panas
Kalau kelewatan, jangan mundur! Itu melanggar hukum dan sangat berbahaya. Cari exit berikutnya dan putar balik dengan aman.
Beberapa tol menyediakan U-turn emergency, tapi hanya boleh dipakai dengan izin petugas. Jangan asal belok seenaknya.
Gunakan GPS dengan panduan suara real-time. Pastikan suara dinyalakan agar tidak kelewat simpang penting berikutnya.
Kedua masalah ini bisa dicegah: jangan tergesa saat beli mobil, dan tetap tenang serta patuhi aturan saat berkendara di tol (EF).