Realitasonline.id - Wuling Air EV saat ini memang sering disebut sebagai mobil listrik paling terjangkau di Indonesia.
Harga barunya berada di kisaran Rp 184 juta untuk varian Lite dengan jarak tempuh sekitar 200 km, hingga sekitar Rp 195 juta untuk varian Lite 300 km, dan mencapai sekitar Rp 252 juta untuk varian Pro dengan jangkauan 300 km.
Jadi, dalam segmen mobil listrik baru di Indonesia, Wuling Air EV memang termasuk yang termurah secara konsisten.
Apakah Wuling Air EV layak dibeli?
Secara keseluruhan, keputusan layak atau tidak tergantung kebutuhan, tetapi mari kita dalami beberapa aspek penting:
1. Biaya operasional dan purna jual yang ramah kantong
Mengisi baterai untuk menempuh 300 km diperkirakan hanya menghabiskan sekitar Rp 45 ribu, dan untuk 200 km sekitar Rp 29 ribu.
Biaya servis berkala selama lima tahun disebut hanya sekitar Rp 3 juta.
Untuk purna jual, ada garansi seumur hidup untuk tiga komponen inti seperti baterai, motor penggerak, dan unit kontrol motor (dengan syarat berlaku), serta berbagai layanan seperti layanan mobile, hotline 24 jam, dan garansi instalasi charger di rumah.
2. Fitur modern dan lokalitas
Mobil ini diproduksi secara lokal di Cikarang, dengan tingkat kandungan dalam negeri lebih dari 40%.
Hadir dalam dimensi compact dan lincah sebagai city-car. Tersedia fitur perintah suara dalam bahasa Indonesia (WIND), Internet of Vehicle (IoV), sensor parkir, rem ABS+EBD, dual airbag, serta stabilitas elektronik ESC, terutama di varian lebih tinggi.
3. Jarak tempuh sesuai kebutuhan dalam kota
Varian Lite menempuh hingga 200 km sekali pengisian, sementara Pro bisa mencapai 300 km.
Ini sudah cukup untuk pemakaian harian di area urban. Charger bisa digunakan di rumah dengan listrik 2 200 VA, dan waktu pengisian mencapai sekitar 8–8,5 jam untuk penuh pada varian Lite.
Varian Long Range bahkan bisa terisi penuh dalam sekitar 4–4,5 jam dengan daya 6 600 VA.
4. Komunitas dan pengalaman pengguna
Sebagian pengguna berbagi pengalamannya lewat forum, contohnya di Reddit:
“Posisi duduk ternyata tinggi… seperti Tesla. Masuk mobil, tinggal pejet rem lalu gas… layar sentunya juga responsif”
(tentang handling dan kontrol yang modern)