3. Investasi Awal: Harga Mobil
Namun, biaya awal masih menjadi kendala.
Mobil niaga diesel seperti pick up atau truk ringan bisa didapatkan mulai Rp180 juta–Rp350 juta.
Mobil niaga listrik masih relatif mahal, dengan kisaran harga Rp300 juta–Rp600 juta tergantung ukuran dan kapasitas baterai.
Walau EV lebih mahal di awal, biaya operasional rendah bisa menutup selisih harga dalam 3–5 tahun penggunaan intensif.
4. Jarak Tempuh dan Infrastruktur
Kendaraan niaga identik dengan mobilitas tinggi.
Diesel unggul dalam hal jarak tempuh. Sekali isi full tank, truk diesel bisa menempuh lebih dari 600–800 km.
EV niaga masih terbatas dengan jarak tempuh 200–400 km sekali charging. Selain itu, ketersediaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di luar kota masih belum merata, sehingga menjadi tantangan untuk perjalanan jauh.
Untuk distribusi dalam kota, EV unggul. Tapi untuk perjalanan antarprovinsi, diesel masih lebih praktis.
Baca Juga: Harga Turun! Tren Mobil Bekas di 2025 dan Model yang Paling Dicari
5. Nilai Jual Kembali dan Insentif
Mobil diesel punya pasar besar di mobil bekas, sehingga nilai jual kembali relatif stabil.
Mobil listrik masih baru, sehingga pasar second hand belum terlalu terbentuk. Namun, adanya insentif pemerintah seperti potongan pajak dan bebas ganjil-genap memberi nilai tambah tersendiri.
Jadi Mana yang Lebih Menguntungkan?