Realitasonline.id - Toyota Raize dikenal dengan mesin 1.0L turbocharged yang bertenaga namun tetap efisien bahan bakar. Teknologi turbo membuat mobil ini lincah di tanjakan dan responsif di jalan perkotaan.
Namun, mesin turbo juga memerlukan perawatan lebih cermat dibanding mesin biasa. Salah sedikit dalam penggunaan atau perawatan, performanya bisa menurun dan bahkan mempercepat kerusakan komponen vital. Berikut ini rahasia dan tips praktis agar mesin turbo Toyota Raize tetap bertenaga dan irit BBM.
1. Panaskan Mesin Sebelum Berkendara
Mesin turbo membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai suhu kerja optimal. Saat mesin masih dingin, oli belum mengalir sempurna ke seluruh bagian turbocharger. Karena itu, biasakan memanaskan mesin selama 1–3 menit sebelum digunakan.
Baca Juga: Tak Hanya Rutin Servis, Ini 7 Tips Merawat Toyota Raize Agar Tetap Awet dan Tampak Baru Setiap Hari
Dengan pemanasan singkat, oli akan melumasi bearing turbo secara sempurna sehingga gesekan berkurang dan umur turbo menjadi lebih panjang. Hindari langsung menekan pedal gas dalam kondisi mesin dingin karena bisa mempercepat keausan komponen dalam turbo.
2. Gunakan Oli Mesin yang Direkomendasikan
Oli memiliki peran penting dalam menjaga suhu dan pelumasan turbo. Toyota merekomendasikan oli 0W-20 atau 5W-30 full synthetic untuk Raize. Jenis oli ini memiliki kemampuan menahan suhu tinggi dan menjaga kinerja turbo tetap optimal.
Selain itu, penting untuk mengganti oli setiap 5.000–10.000 km, tergantung kondisi pemakaian. Penggunaan oli sembarangan atau telat ganti oli bisa menyebabkan kotoran menumpuk di saluran pelumasan turbo, yang akhirnya mengganggu performa dan mempercepat kerusakan.
3. Gunakan Bahan Bakar dengan Oktan Tepat
Mesin turbo Raize membutuhkan bahan bakar dengan oktan minimal RON 92 (Pertamax atau setara). BBM beroktan tinggi membantu proses pembakaran lebih sempurna dan mencegah terjadinya knocking atau detonasi dini di ruang bakar.
Jika menggunakan bensin beroktan rendah, performa akan turun, konsumsi BBM meningkat, dan karbon menumpuk di katup serta piston.
Akibatnya, tenaga mesin berkurang dan turbo bekerja lebih keras dari semestinya. Jadi, jangan kompromi soal bahan bakar, karena ini investasi jangka panjang untuk kesehatan mesin.