otomotif

Perlukah Cuci Bagian Bawah Mobil Setelah Hujan Deras? Ini Penjelasan Teknisnya, Jangan Sampai Terlewat!

Senin, 24 November 2025 | 13:06 WIB
Keterangan foto: Ilustrasi Mobil Disaat Hujan (Realitasonline/ wuling.id)

Realitasonline.id - OTOMOTIF | Setiap musim hujan datang, bagian bawah mobil adalah bagian yang paling menderita. Air kotor, lumpur, pasir, tanah merah, garam jalan, dan kerak jalanan akan menempel paling banyak di bawah mobil. Bahkan sedan, SUV, apalagi yang sering parkir di halaman tanah atau dekat selokan, pasti akan punya endapan kotoran yang besar di area underbody. Pertanyaan yang sering muncul adalah: "Perlukah cuci bagian bawah mobil setiap habis hujan?" Jawabannya: sangat perlu. Dan artikel ini akan menjelaskan alasan teknisnya, sekaligus menjelaskan apa akibatnya jika kamu abaikan bagian bawah mobilmu terlalu lama di musim hujan.

1. Karat dimulai dari bawah

Mobil modern memang sudah dilapisi coating anti karat dari pabrik. Tapi coating ini tidak selamanya sempurna. Semakin sering area bawah dilibas air kotor bercampur pasir, semakin banyak goresan mikroskopis yang muncul. Begitu coating tipis ini rusak sedikit saja, metal dasar mulai berinteraksi dengan oksigen + air = karat. Proses ini tidak akan langsung kelihatan dalam satu dua minggu. Tapi tiga–enam bulan kemudian, kamu akan melihat titik kecil karat mulai muncul, lalu menyebar seperti jamur.

Baca Juga: Waze vs Google Maps: Mana yang Lebih Efektif untuk Perjalanan Jauh dan Aman dari Nyasar

2. Kerak lumpur menutup lubang drainase

Di bawah mobil ada puluhan lubang kecil untuk pembuangan air. Itu dibuat pabrik supaya air tidak mengendap. Dan lubang-lubang ini mudah sekali tertutup lumpur ketika musim hujan. Begitu tersumbat, air akan tergenang, lalu menimbulkan karat dengan cepat. Jadi fungsi cuci underbody bukan sekadar bersih, tapi menjaga sistem drainase tetap terbuka.

3. Risiko sensor-sensor jadi error

Mobil modern punya banyak sensor di bawah mobil: sensor ABS, sensor yaw, sensor kecepatan roda, sensor ride height di mobil mahal. Sensor-sensor ini terlindung, tapi tidak kebal. Lumpur tebal bisa menutup sensor dan membuat pembacaan menjadi kacau. Keluhan “tiba-tiba ABS nyala sendiri padahal lagi pelan” sangat banyak terjadi di musim hujan. Penyebab terbesar: kotoran menempel di area sensor roda.

Baca Juga: 5 Gadget Wajib Punya Buat Pengemudi Modern di Musim Liburan, Mulai dari Charger Hingga Dashcam

4. Risiko suspensi jadi cepat aus

Pasir dan lumpur bukan benda lunak. Saat kamu melibas genangan atau jalan rusak yang basah, komponen kaki-kaki bergeseran sangat cepat. Jika pasir dan lumpur sudah mulai numpuk, ia akan bertindak seperti pasta amplas yang mengikis pelan-pelan bagian karet di bushing, link stabilizer, ball joint, dan sebagainya. Bagian karet yang terus digores pasir akan lebih cepat retak dan pecah. Itulah kenapa banyak mobil setelah musim hujan tiba-tiba bunyi “krek krek” di bagian depan — itu bukan shockbreaker yang salah, tapi karet kaki-kaki sudah keras atau pecah.

5. Cuci bawah mobil bukan untuk gaya, ini bagian perawatan mesin juga

Meski mesin ada di depan dan bukan di bawah, pengaruh kotoran di bawah mobil bisa merembet ke performa mesin melalui sistem pendinginan. Banyak mobil punya jalur angin mesin dari bawah. Jika area bawah menumpuk lumpur tebal, aliran angin ke ruang engine bay bisa sedikit terhambat. Dampaknya memang tidak langsung ekstrem, tapi perjalanan jauh di kondisi panas bisa membuat suhu mesin naik lebih cepat.

 

Halaman:

Tags

Terkini