otomotif

Bagaimana Jika Mobil Overheat Saat Liburan? Ini Cara Mencegah dan Mengatasinya untuk Perjalanan Semakin Nyaman dan Aman

Sabtu, 29 November 2025 | 18:39 WIB
Mengatasi mobil overheat (Realitasonline/wuling.id)

Realitasonline.id- Salah satu ketakutan terbesar para pengemudi saat musim liburan akhir tahun adalah mobil tiba-tiba overheat di tengah perjalanan. Bayangkan sedang jalan di tol Trans Jawa yang padat, lalu indikator suhu naik, AC mulai terasa kurang dingin, mesin terasa berat, dan kamu harus menepi darurat di km yang tidak kamu inginkan.

Overheat bukan hanya bikin panik dan memakan waktu, tapi juga bisa menimbulkan kerusakan fatal pada mesin bila dibiarkan terlalu lama. Overheat bisa merusak head cylinder, menyebabkan oli cepat rusak, membuat radiator jebol, bahkan membuat mesin mati total.

Artikel ini membahas lengkap cara mencegah overheat sebelum perjalanan jauh, dan langkah konkret yang harus dilakukan bila tanda overheat muncul di jalan.

Baca Juga: Cara Mengatur Waktu Keberangkatan Agar Terhindar dari Puncak Macet Musim Liburan Akhir Tahun

Kenapa mobil lebih rentan overheat saat perjalanan liburan?

Faktor pertama adalah durasi. Saat liburan, mobil dipaksa kerja lebih lama dibanding penggunaan harian. Mobil yang biasanya hanya pakai dalam kota 10–20 km per hari, tiba-tiba dipaksa menempuh 200–800 km non stop. Kedua, temperatur luar.

Saat siang terik, kondisi di balik kap mesin menjadi jauh lebih panas dibanding malam hari. Ketiga, beban mobil lebih berat: penumpang penuh, bagasi penuh koper, roof rack terpasang. Kombinasi ini membuat sistem pendinginan mesin bekerja ekstra keras. Maka jangan heran mengapa kasus overheat meningkat drastis setiap high season akhir tahun.

Cara mencegah overheat sebelum berangkat, Pencegahan terbaik adalah servis sistem pendinginan sebelum berangkat. Ada empat komponen inti:
radiator
air radiator (coolant)
kipas pendingin
thermostat

Radiator harus bersih, tidak tersumbat, dan tidak bocor. Jika radiator kamu sudah berusia lebih dari 8 tahun, pertimbangkan untuk sekalian dilakukan flushing. Jangan gunakan air sumur sebagai pengisi radiator. Gunakan coolant yang direkomendasikan pabrikan. Coolant bukan sekadar air berwarna, tetapi cairan dengan titik didih tinggi agar tidak mudah menguap saat suhu mesin naik.

Baca Juga: Ini Dia Mirip Mobil Pejabat Zaman Dulu, Mitsuoka Galue Hadir Berdesain Retro dengan Gril Besar di Pasar Otomotif Sejak 1996

Kipas pendingin (electric fan) harus dicek. Pastikan fan menyala otomatis ketika mesin sudah panas. Thermostat juga harus sehat. Bila thermostat macet, air radiator tidak bisa bersirkulasi dengan benar.

Pilih waktu perjalanan yang lebih bersahabat untuk mesin

Jangan memaksa perjalanan jarak jauh di siang hari terik, apalagi di musim liburan. Temperatur lingkungan sangat berpengaruh terhadap efisiensi pendinginan mesin. Lebih baik pilih jam malam atau jam dini hari. Udara lebih dingin, jalan lebih lancar, dan sistem pendinginan bisa bekerja lebih ringan. Bahkan jika mobil lama dan performa pendinginannya sudah menurun, memilih waktu jalan yang lebih dingin adalah opsi penyelamat.

Jangan over confident dengan AC

Halaman:

Tags

Terkini