otomotif

Tips Merawat Rem Cakram Mobil Agar Tetap Pakem dan Aman Digunakan Saat Berkendara Setiap Hari

Senin, 8 Desember 2025 | 11:16 WIB
Keterangan Foto: Rem Cakram Mobil (Realitasonline/ wuling.id)


Realitasonline.id - OTOMOTIF |Rem cakram merupakan salah satu komponen paling penting dalam sistem keselamatan mobil modern. Kondisinya harus selalu optimal, terutama bagi pengendara yang menggunakan mobil setiap hari di jalanan padat. Rem yang pakem memberikan rasa aman, stabilitas, dan respons pengereman yang cepat ketika menghadapi situasi darurat.

Sayangnya, banyak pengemudi yang hanya fokus pada mesin atau ban, tetapi mengabaikan kondisi rem. Padahal, perawatan rem cakram tidak sulit dan dapat dilakukan secara rutin untuk menjaga performanya tetap prima. Berikut panduan lengkap yang dapat Anda terapkan.

Baca Juga: Cara Memilih Oli Mesin Motor Matic yang Tepat Agar Tarikan Tetap Enteng dan Hemat Konsumsi BBM

1. Periksa Kondisi Kampas Rem Secara Berkala

Kampas rem adalah komponen utama yang menekan piringan cakram untuk memperlambat kendaraan. Ketika kampas sudah menipis, rem menjadi tidak pakem dan jarak pengereman meningkat. Pengemudi disarankan melakukan pengecekan setiap 10.000 km atau saat mulai terdengar suara berdecit ketika mengerem. Jika ketebalan kampas tinggal 2–3 mm, segera ganti dengan kualitas yang baik. Mengabaikan kampas tipis dapat merusak piringan cakram dan membuat biaya perbaikan menjadi jauh lebih besar.

2. Bersihkan Piringan Cakram dari Debu dan Kotoran

Debu kampas rem, pasir jalan, atau lumpur dapat menempel di permukaan cakram dan menyebabkan rem terasa bergetar atau menimbulkan suara. Membersihkan cakram dapat dilakukan dengan menyemprotkan brake cleaner secara merata. Hindari penggunaan air saat cakram dalam keadaan panas karena dapat menyebabkan perubahan struktur logam. Pembersihan rutin membantu cakram tetap halus sehingga daya cengkeram menjadi maksimal.

3. Cek Kondisi Minyak Rem (Brake Fluid)

Minyak rem berfungsi menyalurkan tekanan dari pedal ke kaliper. Seiring waktu, minyak rem menyerap uap air dari udara, membuat performanya menurun. Ketika kandungan uap air meningkat, titik didih minyak rem menjadi rendah dan risiko rem blong bertambah besar. Lakukan pengecekan volume minyak rem pada reservoir dan pastikan warnanya masih bening. Jika sudah berubah keruh atau kecokelatan, segera lakukan penggantian. Idealnya, minyak rem diganti setiap 2 tahun.

Baca Juga: Toyota Corolla Tahun 2000: Dari Inspirasi YouTube Hingga Proyek Semi-Bahan yang Jadi Kebanggaan

4. Gunakan Minyak Rem Sesuai Spesifikasi Mobil

Setiap mobil memiliki standar minyak rem seperti DOT 3, DOT 4, atau DOT 5.1. Menggunakan minyak rem yang tidak sesuai dapat menyebabkan rem tidak responsif atau bahkan merusak komponen sistem pengereman. Selalu ikuti rekomendasi pabrikan untuk menjaga kinerja rem tetap stabil dalam berbagai kondisi, termasuk suhu tinggi saat turun gunung atau berkendara dalam kemacetan panjang.

5. Perhatikan Kaliper Rem dan Seal Karet

Kaliper yang macet dapat menyebabkan rem sebelah terasa lebih panas atau kampas termakan tidak merata. Gejala lainnya adalah mobil terasa berat meski pedal gas ditekan ringan. Bersihkan piston kaliper jika berdebu, dan pastikan seal karetnya tidak sobek. Seal yang rusak dapat menyebabkan kebocoran minyak rem dan mengurangi tekanan hidrolik. Bila kaliper mulai seret, lakukan perawatan di bengkel untuk proses pelumasan dan pembersihan internal.

 

Halaman:

Tags

Terkini