otomotif

Tips Menghindari Aquaplaning Saat Berkendara di Jalan Basah Menggunakan Mobil atau Motor

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:09 WIB
Aquaplaning Saat Berkendara (Realitasonline/ wuling.id)

Realitasonline.id- Aquaplaning atau hydroplaning adalah kondisi ketika ban kendaraan kehilangan traksi karena terangkat oleh lapisan air di permukaan jalan. Saat ini terjadi, kemudi menjadi sulit dikontrol, pengereman tidak lagi efektif, dan kendaraan bisa meluncur tanpa arah.

Risiko aquaplaning meningkat saat hujan deras, jalan licin, atau saat berkendara dengan kecepatan tinggi melewati genangan. Tak jarang insiden ini menyebabkan kecelakaan yang sulit dihindari, baik bagi pengendara mobil maupun motor.

Untuk mengurangi risiko tersebut, pengendara perlu memahami penyebab aquaplaning serta menerapkan teknik mengemudi yang tepat. Berikut panduan lengkap agar perjalanan tetap aman meski kondisi jalan basah dan licin.

Baca Juga: Review Mobil Hatchback Terbaru Dengan Fitur Modern dan Performa Lincah untuk Perkotaan

1. Kurangi Kecepatan Ketika Hujan atau Jalan Mulai Basah

Kecepatan adalah faktor terbesar penyebab aquaplaning. Semakin cepat kendaraan bergerak, semakin sedikit waktu bagi ban untuk menepis air dan mendapatkan cengkeraman ke aspal. Jika hujan baru mulai turun atau terlihat genangan di depan, kurangi kecepatan secara bertahap.

Untuk mobil, kecepatan ideal saat hujan ringan berada di kisaran 40–60 km/jam, sedangkan motor lebih aman berjalan 30–50 km/jam. Saat hujan deras disertai genangan, turunkan lagi kecepatan dan hindari manuver tajam. Semakin pelan, semakin besar peluang ban tetap menapak di jalan.

2. Pastikan Tekanan dan Kondisi Ban Selalu Dalam Keadaan Baik

Ban merupakan komponen utama yang menentukan traksi saat jalan licin. Ban yang botak, aus tidak merata, atau tekanan angin terlalu rendah akan memicu aquaplaning lebih cepat. Sebelum berkendara, selalu periksa kondisi ban dan kedalaman alurnya.

Pedoman kedalaman tapak ban:
Mobil: minimal 1,6 mm
Motor: minimal 1–2 mm
Jika sudah melewati batas aus, segera ganti. Alur ban yang dalam berfungsi membuang air ke samping sehingga ban tetap menapak ke permukaan aspal.

3. Hindari Genangan Air yang Tidak Diketahui Kedalamannya

Genangan air di permukaan jalan sering terlihat sepele namun berisiko besar memicu slip. Ketika kendaraan melintas terlalu cepat di atas genangan, air tidak sempat disalurkan keluar sehingga ban melayang sesaat. Selain risiko tergelincir, genangan yang dalam juga bisa menyebabkan aquaplaning berkepanjangan hingga kendaraan kehilangan kontrol.

Baca Juga: Tips Mengemudi Mobil Manual Agar Pergantian Gigi Lebih Halus dan Mengurangi Konsumsi Bahan Bakar

Saat melihat genangan di depan, lakukan:
Kurangi kecepatan jauh sebelum melewati area basah
Pegang kemudi stabil dan hindari gerakan mendadak
Jika kedalaman air tidak dapat diprediksi, lebih baik menghindar atau memilih jalur lain
Pada motor, perhatikan posisi kaki dan hindari pengereman kuat karena berpotensi menyebabkan roda terkunci.

Halaman:

Tags

Terkini