Tarutung - Realitasonline.id | Lembaga Masyarakat Peduli Api atau MPA sebagai warga yang secara sukarela memiliki kepedulian terhadap pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutlah).
Pengendalian Karhutla usaha kegiatan pengorganisasian pengelolaan sumberdaya manusia dan sarana prasarana serta operasional dalam rangka pencegahan, pemadaman, dan penanganan pasca kebakaran.
MPA yang dibentuk, kata Kepala Unit Pelaksanan Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH) Wilayah XII Tarutung Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Sumatera Utara Andri S. Sihotang, setelah sebelumnya masyarakat telah dilatih dan diberikan pembekalan untuk membantu kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Baca Juga: Sumut Darurat Narkoba, Baskami Minta Elemen Masyarakat Bantu Aparat
Pembentukan MPA di KPH Wilayah XII Tarutung dilakukan di Hotel Hosea Sipoholon Selasa, (19/9/2023), dihadiri Tengku Diarinung dari Pengendali Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut.
Menurut Andri S Sihotang pembentukan MPA dilakukan mengingat seringnya terjadi Karhutla baik secara alami maupun akibat perbuatan manusia yang mengakibatkan kerusakan lingkungan serta menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Untuk itu Kepala UPTD KPH Wil XII Tarutung Andri S Sihotang berharap dengan dibentuknya lembaga MPA boleh dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian Karhutla.
Baca Juga: BMKG Luncurkan Aplikasi Prakiraan Cuaca Terbaik Buat Nelayan Sergai Bahagia
Staf Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut Tengku Diarinung mengajak masyarakat untuk aktif mensukseskan Program Nasional Kampung Iklim (Proklim).
Proklim sebuah program bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap upaya penanganan perubahan iklim secara global termasuk pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca baik secara nasional (29% pada tahun 2030) maupun internasional.
Program ini juga sebagai meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak perubahan iklim serta tersedianya data kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Kemudian potensi pengembangannya ditingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program terkait perubahan iklim, pungkas Tengku Diarinung. (MN).
Artikel Terkait
Kebakaran Hutan di Pasaman Barat Berhasil Dipadamkan, 4 Ha Lahan Sawit Hangus
Antisipasi Kebakaran Hutan, Wakil Mentri Lingkungan Hidup Kunjungi TNGL
Polres Tapsel Gelar Rakor Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan dengan BPBD
Bupati Labusel Pimpin Upacara Apel Kesiapan Antisipasi Kebakaran HutanÂ
Bupati Radiapoh Perintahkan Damkar Turun Ke Lokasi Kebakaran Hutan Simalungun