Inalum Revitalisasi Kawasan Mangrove Pantai Sejarah Batubara, Berkolaborasi Membatik

photo author
- Selasa, 16 Januari 2024 | 17:46 WIB
perempuan Batubara melaksanakan keterampilan “membatik mangrove”   (Realitasonline.id/Gusti)
perempuan Batubara melaksanakan keterampilan “membatik mangrove” (Realitasonline.id/Gusti)

Realitasonline.id - Batubara | Perusahaan aluminium PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) kembali melakukan  revitalisasi budidaya kawasan Mangrove di Pantai Sejarah Kabupaten Batubara, guna mengembangkan Pariwisata dan Konservasi Pantai melalui penanaman mangrove dan perlindungan satwa langka.

Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende melalui humas PT Inalum Gilang Sukma, Selasa (16/1/2024) menyebutkan, penanaman mangrove merupakan program berkelanjutan sejak tahun 2020 memberikan solusi konkrit 3 masalah besar di kawasan pesisir Pantai Sejarah yaitu Prostitusi, Abrasi, dan Ketimpangan Ekonomi.

Inalum sebagai sebuah perusahaan menyadari, pesisir Pantai Batubara kawasan vital bagi masyarakat nelayan dan ekosistem lingkungan. Karenanya Inalum melaksanakan program berkelanjutan sejak 2020 dan berharap bisa menjadi solusi untuk 3 masalah besar di kawasan tersebut.

Baca Juga: Terbang 3 Kali Seminggu, Qatar Airways Terbang Perdana Tiba di Bandara Internasional Kualanamu

"Kami berharap, program ini bisa terus berjalan dan seluruh elemen masyarakat mendukung program kebaikan ini,” ujar Mahyaruddin

Disebutkan juga, program itu berjalan sejak tahun 2020 dengan fokus utama penanaman Mangrove. Kemudian tahun 2021, mulai berinovasi menciptakan kawasan wisata mangrove.

Menanam bibit mangrove di kawasan pesisir pantai Batubara bagian dari program Inalum
Menanam bibit mangrove di kawasan pesisir pantai Batubara bagian dari program Inalum (Realitasonline.id/gusti)

Selanjutnya pada tahun 2022, melakukan pengembangan Batik Mangrove dengan ibu-ibu dan perempuan sebagai pihak yang diberdayakan. Pada tahun 2023, Inalum juga melakukan inovasi lanjutan demi menciptakan kawasan wisata yang komprehensif dan lengkap secara pelayanan.

Baca Juga: Tidak Suka Dikekang, Mungkin Itu Salah Satu Ciri-ciri Kepribadianmu, Simak Ini Tipe Kepribadian E7

Selain itu, Inalum dan KTCM juga berkolaborasi dalam memberikan keterampilan “membatik” bagi 20 orang perempuan sekaligus memberikan keterampilan digital marketing pada Kelompok Tani Cinta Mangrove (KTCM) Kolaborasi bersama 2 Kelompok Konservasi (KTCM dan Ikatan Mahasiswa Batu Bara (IMABARA)) melahirkan Kelompok Kerajinan Batik (Batik Bunga Mangrove)

Program ini secara penuh mendorong masyarakat untuk menghilangkan prostitusi dari kawasan tersebut dan menjadikannya kawasan ramah keluarga. Selanjutnya memberikan perlindungan dari abrasi laut dengan penanaman mangrovenya. 

Selama 4 tahun berjalan, beberapa pencapaian yang berhasil dilakukan yaitu penanaman 51.000 Bibit Bakau (Rhizophora Stylosa). Konservasi 20 ha lahan mangrove dan perluasan konservasi di Pantai Jono, Desa Lalang dan Pantai di Kab. Asahan.

Baca Juga: Mengenal Anhedonia; Orang yang Susah Bahagia Karena Trauma di Dalam Diri

Program ini juga berhasil menghasilkan akumulasi hingga Rp 910 juta per tahun untuk pariwisata yang melahirkan 70 UMKM baru di Pantai Sejarah (pendapatan Rp 150-200 ribu/bulan). Total kini sudah lebih dari 40 orang yang bekerja sebagai pengelola wisata Batubara Mangrove Park.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB

Terpopuler

X