Ketiga, berhubung anggaran terbatas, maka ke depannya alokasi anggaran harus diperuntukkan pada program dan kegiatan yang prioritas sesuai tema pembangunan yang telah disusun.
"Pelibatan pemangku kepentingan lainnya juga harus terus ditingkatkan, karena dengan semangat Sapangambei Manotok Hitei, kita akan semakin yakin dapat mewujudkan Kota Pematangsiantar yang lebih baik ke depannya," katanya.
dr Susanti pun mengharapkan semua berpartisipasi dalam penyusunan RKPD dan RPJPD, sesuai kapasitas dan kapabilitasnya.
Baca Juga: 7 Kiat Ampuh Atasi Depresi Tanpa Obat, Berani Coba?
"Sesungguhnya ada pepatah bijak yang masih layak untuk mengingatkan kita, “kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi” mari kita bersama membangun Kota Pematangsiantar yang lebih baik," ajak dr Susanti.
Dalam kesempatan tersebut, dr Susanti juga memaparkan beberapa capaian prestasi yang diraih di tahun 2023, antara lain: penghargaan atas komitmen mencapai Universal Health Coverage (UHC) dari BPJS Kesehatan; Kota Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan; Kota Terbaik Capaian KB Pasca Persalinan Kategori Pasangan Usia Subur Sedang dari BKKBN Provinsi Sumut; Kota Peduli HAM; BUMD Awards Kategori Perumda Air Minum - Bintang 5 kepada Perumda Tirta Uli Kota Pematangsiantar; serta Penghargaan Penyusunan RDTR dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Sedangkan salah satu fokus pembangunan di tahun 2024 ini, kata dr Susanti, adalah pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) agar semua urusan masyarakat Kota Pematangsiantar selesai dengan cepat dan tepat.
"Mall Pelayanan Publik berada di lantai 3 Ramayana Departemen Store," terang dr Susanti.
Konsultasi Publik tersebut menghadirkan narasumber Siska Oktavia dari Bappelitbang Provinsi Sumut, NATO Yulianto dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, dan Dr Marisi Butar Butar MM dari STIE Sultan Agung Pematangsiantar. (RH)