Disampaikan dr Susanti, pencapaian tersebut berkat kerjasama semua pihak.
"Piagam bukan jadi patokan. Tanpa predikat itu, Kota Pematangsiantar tetap toleran dalam keberagaman yang menjadi kekuatan besar untuk pembangunan di Kota Pematangsiantar yang kita cintai ini," ujar dr Susanti.
Kepada peserta MTQ, dr Susanti mengingatkan untuk tidak sekadar mengejar kemenangan. Tapi lebih kepada upaya memupuk motivasi untuk menguasai nilai-nilai keagamaan yang tercantum dalam Alquran.
Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana Siti Damayani SE dalam laporannya menerangkan, MTQ Tingkat Kecamatan Siantar Barat berlangsung dua hari, Kamis (01/02/2024) hingga Jumat (02/02/2024).
MTQ diikuti 213 peserta dari 8 kelurahan di Kecamatan Siantar Barat, dengan cabang pertandingan Tilawah, Tartil, Tahfidz, Khottil, Syarhil, Fahmil, Sholawat dan Marhaban. (RH)