Halal Bihalal PPASN dan KTNA Tapsel. Petani dan Pensiunan Sepakat Dukung Pemimpin Yang Berintegritas.

photo author
- Jumat, 26 April 2024 | 22:07 WIB
Syahrul M Pasaribu, Bupati Tapsel dua periode (2010 - 2015 dan 2016 - 2021) memberi sambutan pada acara halal bihalal Idul Fitri 1445 H dengan PPASN dan KTNA Tapsel  (Realitasonline.id/Riswandy)
Syahrul M Pasaribu, Bupati Tapsel dua periode (2010 - 2015 dan 2016 - 2021) memberi sambutan pada acara halal bihalal Idul Fitri 1445 H dengan PPASN dan KTNA Tapsel (Realitasonline.id/Riswandy)

Kemudian berkisah tentang kepemimpinan Syahrul saat 10 tahun Bupati Tapsel. Pengangkatan pejabat tidak asal tunjuk atau karena ada sesuatu tetapi berdasarkan merit sistem. Aktif blusukan mendatangi rakyat hingga ke pelosok daerah model Marmar Style.

Baca Juga: Selenggarakan Halal Bihalal, Ketua PWRI Bireuen: Bersilaturahmi dalam Suasana Idul Fitri

Menurut Marasaud, sejak ditinggal Pak Syahrul, Tapsel saat ini program Tapsel sepertinya kurang fokus. Daerah yang puluhan tahun menjadi tempat pengabdian kita ini, kedepan  harus dipimpin orang yang punya integritas, istiqomah dan menjalankan program bukan jama-jama goreng.

Syahrul M. Pasaribu yang Ketua Dewan Pembina PPASN sekaligus Pembina KTNA Tapsel dan Sumut itu mengatakan, ada kebiasaan umat Islam setelah Ramadhan dan dibulan Syawal menggelar halal bi halal.

" Karena di hari raya Idul Fitri kemarin tidak bisa saling kunjung mengunjungi karena kesibukan masing-masing. Halal bi halal inilah momen bagi kita untuk saling bermaaf-maafan, " katanya.

Syahrul mengisahkan, sejarah perjalanan hidupnya lebih banyak berada di tengah-tengah orang banyak. Karena itu pulalah banyak orang yang berjasa baginya dan tidak akan melupakannya.

Terkait kepemimpinan daerah yang baik, menurutnya, dapat diibaratkan seorang manajer yaitu yang mampu mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Yakni sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: Halal Bihalal, Warga Muhammadiyah Samalanga Bireuen Salat Subuh Berjemaah di Lapangan Terbuka

Pemimpin daerah, katanya, tidak boleh cengeng dan apalagi selalu bersembunyi dengan mengatasnamakan keterbatasan wewenang dalam menyelesaikan masalah. Seperti pembangunan jalan rusak, selalu berdalih bukan tanggungajab daerah tetapi pemerintah provinsi dan pusat.

" Rakyat tidak tahu itu tanggung jawab siapa. Aek Latong saja jalurnya bisa kita pindahkan koq pada tahun 2013, padahal itu Jalan Nasional, " sebut Syahrul M. Pasaribu.

Dibenarkannya,  pimpinan daerah itu memang harus berintegritas dan mampu menciptakan kesejukan sehingga melahirkan innovasi dan kreatifitas. Sesuai kata dan perbuatan dan punya sikap konsistensi serta selalu lebih mementingkan masyarakatnya daripada kebutuhannya sendiri.

Menjawab harapan agar mengikhlaskan anaknya Aditya Rizki di Pilkada Tapsel, Syahrul menyebut butuh koordinasi dan kesepakatan dari keluarga, karena Aditya seorang Birokrat yang bertugas di RSUD Pirngadi Medan yang masih punya karier panjang.

Baca Juga: Tradisi Asal Indonesia Setelah Lebaran, Ini Asal Usul Halal Bihalal

" Akan tetapi, aspirasi yang mengemuka dalam acara halal bi halal ini, akan saya diskusikan dengan keluarga. Mohon bantuan do'a bapak dan ibu semua agar ini berjalan lancar, " pinta Bupati Tapsel dua periode tersebut. (RI)



Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X