realitasonline.id - Banyak pertanyaan seputar Ternak bebek petelur menjadi salah satu usaha yang saat ini banyak di tekuni masyarakat Indonesia mana lebih baik sistem angon atau sistem tanpa angon.
Bebek memang merupakan unggas air yang sebagian kehidupannya dilakukan di tempat yang ada airnya.
Bukti dari hal tersebut adalah di tunjukkan pada selaput jari dan paruh yang lebar dan panjang.
Selain itu keberadaan bebek berada di rawa-rawa, muara sungai, dan juga di persawahan.
Perbandingan Beternak Sistem Tanpa Angon dan Angon
Di Indonesia bebek sudah tidak asing lagi kita jumpai, biasanya kita menjumpai bebek ini di daerah pedesaan khususnya dekat persawahan.
Bebek di Indonesia terdiri dari berbagai macam contohnya yaitu bebek hibrida, mojosari, peking, campbell, dan masih banyak lagi jenis bebek lainnya.
1. Beternak Sistem Angon (Tradisional)
Beternak sistem angon adalah para peternak memelihara bebek setelah musim panen padi dengan tujuan hanya untuk memanfaatkan sisa - sisa hasil panen di sawah.
Namun untuk sistem angon hasil produksinya sedikit dan jangka pemeliharaannya cukup pendek karena hanya di terapkan saat musim panen saja.
Biasanya rata - rata hasil yang di dapatkan 50% dari total produksinya.
Beternak dengan sistem angon saat ini memiliki permasalahan yang cukup rumit karena lahan sawah di Indonesia semakin kesini semakin sedikit dan terbatas.
Dengan adanya hal tersebut maka akan berdampak pada jumlah bebek yang di pelihara.
Keuntungan Beternak Sistem Angon