Dengan melibatkan Inspektorat dan APH, diharapkan proyek drainase yang rusak ini dapat menjadi pelajaran untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemerintah desa dan masyarakat bersikap tegas dalam menjaga integritas pembangunan di daerah mereka.
Sebelumnya kades Herianto mengungkapkan kerusakan yang terjadi diakibatkan adanya pohon pisang di dekat pengerjaan drainase sehingga menyebabkan kerusakan.
Setelah dikonfirmasi awak media kades tersebut Langsung memerintahkan tukang memperbaiki kerusakan drainase tesebut.
Hal tersebut menjadi tanda tanya awak media, apabila hal tersebut didiamkan kemungkinan pekerjaan yang telah selesai diduga adanya pembiaran,yang memungkinkan oknum kades melakukan tindak pidana korupsi dana desa. (FAD)