Harmoni Manusia dan Primata Inovasi Jembatan Arboreal Agincourt Resources di Asian Primate Symposium 2024

photo author
- Minggu, 1 Desember 2024 | 12:21 WIB
Manager Environment PTAR Mahmud Subagya dan Superintendent Environmental Site Suppot PTAR Syaiful Anwar foto bersama dengan Tim PTAR usai mempresentasikan penelitian tentang arboreal bridge di Asian Primate Symposium USU  (Realitasonline.id/Dok)
Manager Environment PTAR Mahmud Subagya dan Superintendent Environmental Site Suppot PTAR Syaiful Anwar foto bersama dengan Tim PTAR usai mempresentasikan penelitian tentang arboreal bridge di Asian Primate Symposium USU (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - Medan | PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, mempresentasikan inovasi harmonisasi kegiatan pertambangan dengan pelestarian alam di ajang Asian Primate Symposium ke 9 yang berlangsung di Universitas Sumatra Utara (USU), 23-27 November 2024.

Asian Primate Symposium yang mengangkat tema 'Living in Harmony with Primates' ini, diikuti 295 partisipan, mencakup ilmuwan, pakar primata, dan konservasionis dari berbagai negara, dengan beragam topik diskusi tingkat tinggi soal primata.

Di ajang bergengsi ini, PTAR mengangkat penelitian berjudul, 'Arboreal Bridges for Sustainable Human-Primates Coexistence within Ecologies Adaptation at Martabe Gold Mine'.

Baca Juga: 40 Hektare Lahan Bekas Tambang Emas Martabe Berhasil Dihutankan Kembali, Wartawan Diundang untuk Meninjau

Jembatan arboreal di Tambang Emas Martabe menjadi tonggak penting dalam upaya melindungi kekayaan ekologi di alam Sumatera. Proyek ini membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat, dapat tercapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Superintendent Environmental Site Support Agincourt Resources, Syaiful Anwar, mengatakan pemasangan jembatan arboreal merupakan bagian dari komitmen Perusahaan untuk memastikan keberlangsungan hidup ekosistem primata di sekitar areal tambang.

" Melalui proyek 13 jembatan arboreal yang dilengkapi camera trap, Perusahaan dapat membangun kehidupan yang berdampingan dan berkelanjutan antara manusia dengan primata, " ujar Syaiful.

Baca Juga: Pemenang Lomba Karya Jurnalistik Tambang Emas Martabe 2024 Diumum, Dapat Hadiah Inikan

Disebutkannya, jembatan arboreal yang menyerupai jembatan gantung dan dirancang khusus untuk hewan arboreal atau hewan-hewan yang sebagian besar hidupnya di atas pepohonan berperan sebagai penghubung antar fragmen di hutan yang ada di area Tambang Emas Martabe.

Menurut dia, sepanjang 2023-2024, terekam enam spesies memanfaatkan jembatan arboreal di kawasan Tambang Emas Martabe. Mereka adalah huliap (Presbytis sumatrana), beruk (Macaca nemestrina), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung kelabu (Trachypithecus cristatus), jelarang hitam (Ratufa bicolor), dan musang akar jawa (Arctogalidia trivirgata). 

Manager Environmental Agincourt Resources, Mahmud Subagya, menambahkan, jembatan arboreal merupakan salah satu contoh nyata bagaimana industri pertambangan dapat berjalan beriringan dengan upaya konservasi keanekaragaman hayati.

Baca Juga: Berani Bantah Bupati Madina Bilang Ada 70 Excavator Tambang Emas tak Berizin, Camat Sebut Hanya Ada 7, tapi saat Dilihat Ada 13 Unit, Mana yang Betul?

 

Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa Universitas Nasional, Jakarta, selama bermagang di PTAR. Mereka adalah Dimas Firdiyanto dan Fathiya Rahma.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X