Realitasonline.id - Lubuk Pakam | KPU Deli Serdang telah melakukan rekapitulasi penghitungan suara untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang di D'Prima Hotel Batang Kuis, Jumat (6/12/24)
Hasilnya, paslon nomor urut 1 Sofyan Nasution dan Junaidi Parapat mendapatkan perolehan suara 79.462 atau 17.76 persen.
Kemudian paslon nomor urut 2, dr Asri Ludin Tambunan yang merupakan anak eks Bupati Deli Serdang almarhum Amri Tambunan dan Lom-Lom Tambunan memperoleh 229.242 suara tertinggi atau 51,23 persen.
Baca Juga: KPU dan Bawaslu Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di Humbahas
Untuk paslon nomor urut 3, M Ali Yusuf Siregar, Bupati Deli Serdang petahana dan Bayu Sumantri Agung hanya memperoleh 138.696 suara atau 31 persen.
Partisipasi pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati hanya sebesar 32,25 persen dan dicap paling terburuk sepanjang masa. Padahal jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Deli Serdang mencapai 1.439.399 orang.
Dari hasil rekapitulasi juga didapat untuk pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Bobby Afif Nasution dan Surya memperoleh suara tertinggi.
Partisipasi pemilih untuk Pilgup ini hanya 32,4 persen. Jumlah perolehan suara Bobby-Surya dan Edy-Hasan selisih 116.433. Total Bobby-Surya mendapatkan perolehan suara 328.188 sementara Edy-Hasan perolehan suaranya 211.755
Namun, kubu Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor 1 dan nomor 3 menolak hasil rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU Deli Serdang itu. Sejumlah alasan disampaikan oleh kedua kubu yang menolak hasil rekapitulasi. Mereka juga tidak bersedia menandatangani berita acara rekapitulasi.
Hanya saksi kubu paslon 02 dr Asri Ludin Tambunan dan Lom Lom Suwondo yang menerima hasil dan bersedia menandatangani berita acara. Saat menyampaikan tanggapan, saksi 01, Adi Syahputra menyampaikan ada 4 hal yang menjadi alasan mereka menolak hasil Pilkada.
Baca Juga: KPU dan Bawaslu Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di Humbahas
Pertama, kondisi pada hari H banyak daerah yang mengalami bencana banjir dan longsor sehingga kehadiran partisipasi pemilih hanya 30-40 persen dari total DPT yang ada. "Hasil Pilkada yang dihasilkan bukan suara mayoritas masyarakat Deli Serdang," bilang Adi Syahputra.
Kedua, sambungnya, diduga banyak keterlibatan ASN, unsur kades, kadus/ kepling sebagai mesin pemenangan calon tertentu. Ketiga diduga KPU dan Bawaslu tidak netral dan adanya indikasi pembiaraan partisipasi pemilih yang rendah di hari H pencoblosan.