Petani di Hinai Terus Gagal Panen Akibat Banjir, PM08 Langkat: PT LNK dan Buana Tidak Punya Nurani, 

photo author
- Kamis, 23 Januari 2025 | 22:15 WIB
Ketua PM08 Langkat Misno Adi   (Realitasonline.id/MA)
Ketua PM08 Langkat Misno Adi   (Realitasonline.id/MA)

Pantauan awak media di kantor Camat Hinai, Kamis, beberapa warga desa di Kecamatan Hinai selaku korban banjir kiriman dari kedua perkebunan tersebut berteriak. 'Gunakan hati nurani, agar permasalahan kebanjiran ini bisa terselesaikan," ujar Ijen Yan, salah seorang perwakilan warga.

Menurutnya, saluran pembuangan air dari salah satu perkebun  di Desa Muka Paya lebih kencang mengalirnya ketimbang pistol poisi. "Tolong pak, berikan solusi bagi warga dengan membuat pintu klep air di saluran pembuangan tersebut," pintanya.

Sementara itu, Ruslianto, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Sepakat di Desa Batu Melenggang mengaku kecewa karena Camat Hinai tidak hadir dalam rapat.

Baca Juga: Tanggul Jebol, Puluhan Petani di Kuta Bak Drien Abdya Terancam Gagal Panen

"Pihak Kecamatan Hinai mengundang pihak terkait. Namun, kami kecewa, karena tanpa alasan apapun dari perwakilannya, Camat Hinai tidak menghadiri rapat tersebut. Yang hadir hanya Sekcam mewakili Camat," ketusnya.

Padahal, sambung Ruslianto, persoalan yang disampaikan masyarakat sangatlah penting bagi pertanian dan permukiman warga yang terdampak banjir kiriman dari perkebunan PT LNK dan PT Buana Estate.

"Ketahanan pangan merupakan salah satu program Asta Cita dari Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto. Namun, kedua perusahan perkebunan kelapa sawit itu seolah tidak menghiraukan program tersebut, karena dampak dari saluran pembuangan PT LNK dan PT BE merendam lahan pertanian dan permukiman warga Kecamatan Hinai dibiarkan begitu saja tanpa solusi," urainya.

Jika dibiarkan tanpa solusi, kata Ruslianto, maka kami warga Hinai akan menutup sendiri saluran pembuangan air dari kedua perusahaan perkebunan tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Gagal Panen 27 Kelompok Tani Padi Sipirok Ikut Program AUTP PT. Jasindo

Di tempat yang sama, salah seorang perwakilan perkebunan mengaku tidak bisa mengambil keputusan dalam rapat. "Persoalan yang disampaikan warga, akan kami sampaikan ke pihak direksi, sebab kami bukanlah pengambilan keputusan dalam rapat ini," sebutnya.

Tak puas dengan jawaban pihak perkebunan, akhirnya warga membubarkan diri dari rapat yang dihadiri perwakilan PT LNK, PT Buana Estate, Dinas PUTR Langkat, Dinas Pertanian Langkat, Koramil Hinai, dan Polsek Hinai itu.

Permasalahan saluran pembuangan air dari PT LNK dan PT Buana Estate berdampak pada ratusan hektar lahan pertanian di Kecamatan Hinai.

Baca Juga: Petani Ikan Mas di Agara Terancam Gagal Panen 

Berikut sejumlah lahan pertanian di beberapa desa di Kecamatan Hinai yang terdampak banjir kiriman dari kedua perkebunan tersebut Desa Paya Rengas 20 Hektar, Desa Hinai Kanan 15 Hektar, Desa Kebun Lada 15 Hektar. Desa Suka Damai Timur 35 Hektar. Desa Muka Paya 5 Hektar, Desa Baru Pasar VIII, 10 Hektar.(MA)



Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X