Mayoritas Jemaat HKBP, Aliansi Serikat Pekerja, Mitra dan Masyarakat Sesalkan Pernyataan Ephorus HKBP Soal Tutup PT TPL

photo author
- Kamis, 8 Mei 2025 | 16:23 WIB
 Pernyataan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan menimbulkan reaksi dari aliansi serikat pekerja, mitra dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari TPL. (Realitasonline.id/AS)
Pernyataan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan menimbulkan reaksi dari aliansi serikat pekerja, mitra dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari TPL. (Realitasonline.id/AS)

 

Realitasonline.id-Taput | Munculnya statement Ephorus HKBP Pdt Victor Tinambunan sebelumnya di media sosial melalui surat terbuka, bahkan berlanjut ke siaran televisi nasional yang pada intinya seruan agar PT TPL ditutup.

Menimbulkan pro kontra, banyak yang mendukung pernyataan pucuk pimpinan gereja terbesar di dunia tersebut.

Namun disisi lain banyak juga yang menyesalkan bahkan mengkritik seruan Ephorus HKBP tersebut.

Baca Juga: 1600 Nelayan di Langkat dapat Asuransi dari Bobby Nasution

Salah satunya, aliansi serikat pekerja dan masyarakat menyampaikan keprihatinannya atas pernyataan Ephorus HKBP, Victor Tinambunan, yang menyerukan agar TPL ditutup melalui release yang diterima Realitasonline.id, Kamis (8/5/2025).

Pernyataan yang disampaikan di akun Facebook pribadi memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk karyawan TPL, mitra kontraktor, serta masyarakat sekitar yang kehidupannya bergantung pada keberlanjutan operasional perusahaan.

"Kami sebagai karyawan dan sekaligus serikat pekerja TPL merasa sangat menyayangkan pernyataan yang dibuat oleh Opung Ephorus HKBP. Kami dan keluarga hidup dan bergantung dari perusahaan ini yang jelas memberikan manfaat nyata bagi kami dan desa tempat kami tinggal," ujar Pesta Manurung, mewakili aliansi serikat pekerja yang terdiri dari KSBSI, PK SBI, SBSI 92, SPSI, SPN, dan Sejati.

Baca Juga: Babak Belur Dihajar Massa, Pencuri Trafo PLN Kini Ditahan di Polsek Talun Kenas,

Pesta Manurung menambahkan bahwa sebagian besar pekerja TPL juga merupakan jemaat HKBP yang merasa kecewa atas pernyataan tersebut.

"Apalagi Opung Ephorus terkesan tidak bijak dan membuat kesimpulan sepihak tanpa mendengarkan suara kami, yang merupakan bagian jemaat dan juga bagian dari gereja," tambahnya.

Pernyataan serupa juga datang dari Daniel Napitupulu, pemilik PT Raja Mulia Salim, salah satu kontraktor TPL yang telah menyediakan jasa tenaga kerja dan konstruksi selama 25 tahun.

Para karyawan yang sebagian besar berdomisili di Porsea, Napitupulu menyatakan keprihatinannya terhadap seruan penutupan TPL.

"Seruan tersebut sangat mengancam kehidupan kami yang menggantungkan hidup dari perusahaan ini. Dari hasil kerja sama dengan TPL, saya berhasil menyekolahkan anak saya ke perguruan tinggi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karyawan saya pun sering bertanya mengenai kelanjutan pekerjaan, apalagi perusahaan sudah menghentikan operasional selama 5 bulan," ungkapnya.

Johan Sitorus dari CV RJB, yang mempekerjakan 40 orang karyawan mitra, juga menyampaikan pandangannya sebagai jemaat HKBP Ressort Pangombusan. Ia mengaku kecewa dengan seruan tersebut, mengingat ketergantungan hidup banyak masyarakat pada TPL.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB

Terpopuler

X