Pada kesempatan tersebut, sebanyak 8000 ekor ikan terdiri dari jenis Jurung, Baung, dan Tawes dilepaskan ke lubuk larangan.
Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, menekankan, Tapsel memiliki banyak aliran air, namun kebutuhan konsumsi ikan air tawar masih bergantung dari luar daerah dan produksi lokal baru mencukupi sekitar 50 persen dari kebutuhan.
“Potensi yang kita miliki harus dioptimalkan dengan tata kelola yang baik agar Tapsel bisa mandiri dalam penyediaan ikan dan mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, ” tegas Bupati Gus Irawan
Menurutnya, kegiatan pelepasan benih ikan ini menjadi bukti bahwa dengan menjaga alam, masyarakat juga dapat memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan pembangunan yang berkelanjutan.
"Saya meminta para Camat dan Kepala Desa untuk rutin melakukan monitoring dan evaluasi demi memastikan program berjalan efektif," tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Tapsel, Abdul Basith Dalimunthe, juga turut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, lubuk larangan mampu menghasilkan manfaat berlapis.
“Mari kita kompak dan dukung swasembada ikan di Tapsel melalui program 1000 kolam. Ini juga selaras dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto, yaitu makan bergizi gratis,” ujarnya. (RI)