Realitasonlinen.id - Padangsidimpuan | Provinsi Sumatera Utara bukan hanya Danau Toba dan Medan, tapi memiliki 33 kabupaten/kota dengan luas wilayah sekitar 76.000 km persegi, lebih luas dari gabungan Jawa Barat dan Jawa Tengah yang hanya sekitar 66.000 km persegi.
Jarak dari Stabat di Kabupaten Langkat (pantai timur) hingga Natal di Mandailing Natal (pantai barat) mencapai 594 km, lebih jauh dari Jakarta ke Yogyakarta yang hanya 576 km.
Provinsi Sumut terbagi dalam beberapa wilayah strategis memiliki karakteristik geografis, sosial dan ekonomi yang sangat beragam. DiantaranyaKawasan Metropolitan Medan meliputi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Sergai, Kabupaten Batubara dan Kota Pematang Siantar, dengan pusatnya di Medan.
Baca Juga: Ada Hal Baru dan Unik di STQH XIX 2025 Tingkat Provinsi Sumatera Utara
Kawasan Pantai Timur meliputi Kabupaten Asahan, Kota Tanjungbalai, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan) dengan pusatnya di Rantau Prapat.
Kawasan Wilayah Toba meliputi Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbahas dan Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dengan pusat di Balige.
Kawasan Pantai Barat meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Kabupaten Padanglawas (Palas), Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dengan pusat di Padangsidimpuan, serta Kawasan Wilayah Kepulauan Nias yang terpusat di Gunung Sitoli.
Baca Juga: STQH Tingkat Provinsi Sumatera Utara 2025 Perlombakan Cabang Baru
Pembagian wilayah ini bukan hanya administratif, tapi berdasarkan realitas geografis dan jarak tempuh yang wajar antar wilayah. Jadi, kebijakan yang dibuat pemerintah pusat, terutama kementerian terkait, harus memperhitungkan kondisi ini secara menyeluruh," ungkap Pemerhati Sosial Masyarakat Tabagsel Halomoan Harahap, Senin (28/7/2025).
Diaq melihat, selama ini fokus pembangunan dan perhatian seringkali terpusat pada Danau Toba dan Medan. Padahal, Sumut bukan hanya tentang destinasi wisata atau ibu kota Provinsi. Tapi ada wilayah lain seperti Pantai Barat, Labuhanbatu Raya, maupun Kepulauan Nias, memiliki kebutuhan berbeda dan sama pentingnya.
Contohnya, kebutuhan rumah sakit rujukan di luar Medan sudah sangat mendesak. Saat ini, Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik di Medan menjadi rujukan utama, namun jaraknya sangat jauh dari wilayah seperti Panyabungan di Madina atau Sibolga. Jika terjadi keterlambatan penanganan medis darurat seperti operasi bayi, cuci darah, stroke, hingga serangan jantung, dapat berujung fatal, " ujar Halomoan Harahap.
Baca Juga: Bupati Langkat Dukung Kolaborasi Sumut Berkah di Hari Jadi ke-77 Provinsi Sumatera Utara
Hal serupa juga berlaku dalam hal pendidikan tinggi. Sumatera Utara sangat membutuhkan kehadiran Politeknik atau Perguruan Tinggi Negeri di berbagai wilayah. Bukan hanya untuk mendekatkan akses pendidikan, tetapi juga untuk menyesuaikan dengan potensi lokal seperti, Politeknik Pariwisata di Balige di wilayah Toba, Politeknik Perikanan dan Kelautan di Sibolga.
Kemudian, Politeknik Perkebunan Sawit dan Karet di Rantau Prapat, Politeknik Pertanian dan Hortikultura di Padangsidimpuan, Politeknik Pertambangan di Tapsel dan Politeknik Kopi dan Pertanian di Sidikalang Kabupaten Dairi.