Untuk penghargaan Silver diberikan kepada program pemanfaatan Sampah Flexible Intermediate Bulk Container (FIBC) menjadi keranjang sampah, optimalisasi penurunan beban pencemar air (BPA) parameter tembaga (Cu) dengan Selective Chelator dan leanslope Pit Ramba Joring Innovation melalui redesign haul road.
Sedangkan Bronze Award diraih melalui program pengembangan unit usaha Galeri Bagas Silua dan konservasi ikan Jurung (Neolissochilus thienemanni) dengan rekayasa ekosistem menggunakan model BioFAD.
Raihan ini memperkuat jejak prestasi PTAR setelah sebelumnya dua tahun berturut-turut menerima PROPER Hijau, penghargaan Good Mining Practice (GMP) pada 2024, serta tujuh penghargaan EPSA di tahun yang sama.
" Dengan sederet inovasi dan penghargaan yang diraih, PTAR semakin menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, berkelanjutan dan mendukung pencapaian target emisi nasional, " ungkapnya.
Sebelumnya Wakil Rektor IV Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Komunikasi Publik UNDIP, Wijayanto, S.IP, M.Si, Ph.D, menegaskan, EPSA bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga simbol sinergi dalam menghadirkan teknologi ramah lingkungan.
" Tantangan dunia saat ini bukan hanya kerusakan lingkungan, tetapi juga disinformasi yang memperburuk penanganan masalah tersebut. EPSA hadir sebagai bentuk apresiasi bagi perusahaan yang konsisten mendorong pembangunan hijau dan berkelanjutan, ” ujarnya. (RI)