Irwan Perangin-Angin Putra Kabanjahe Dikenal Dermawan Mesjid, Kini Ditahan Jaksa

photo author
- Senin, 10 November 2025 | 19:00 WIB
Irwan Perangin Angin, putra Kabanjahe yang dikenal dermawan mesjid. (Realitasonline.id/Dok)
Irwan Perangin Angin, putra Kabanjahe yang dikenal dermawan mesjid. (Realitasonline.id/Dok)

realitasonline.id - Tanjung Morawa | Nama Irwan Perangin-Angin, putra asli Kabanjahe yang dikenal luas sebagai sosok dermawan dan tokoh perkebunan di Sumatera Utara, kini menjadi perhatian publik setelah ditahan penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) sebagai tersangka, dalam dugaan tindak pidana korupsi penjualan aset PT Perkebunan Nusantara II (PTPN 2) melalui kerja sama operasional (KSO) antara PT Nusa Dua Propertindo (NDP) dan PT Ciputra Land.

Meski tengah menghadapi proses hukum, sosok Irwan Perangin-Angin (IP), 58 tahun, yang kini menjabat sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, tetap diingat masyarakat sebagai pribadi yang religius, rendah hati, dan banyak berbuat untuk rumah ibadah, khususnya mesjid.

Bagi masyarakat di sekitar PTPN 2 dan sekitarnya, nama Irwan tak asing lagi. Ia dikenal gemar membantu pembangunan dan perbaikan mesjid di berbagai daerah, mulai dari Medan, Deli Serdang, hingga Langkat.

 Baca Juga: DPP PENJARA Laporkan Dugaan Korupsi di-44 Desa se Kecamatan Dolok Sigompulon ke Polda Sumut

“Saya tahu persis kedermawanan beliau dalam membantu mesjid. Baik untuk pembangunan maupun penggantian karpet. Nilainya puluhan bahkan ratusan juta rupiah,” ujar H. Kembaren, salah satu Ketua Badan Kemakmuran Mesjid (BKM) di Lubuk Pakam, Minggu (9/11/2025) malam.

H. Kembaren juga menuturkan, Irwan kerap mempercayakan dirinya untuk mengawasi pekerjaan yang ia bantu di beberapa rumah ibadah. “Pak IP sangat peduli dan ringan tangan. Bantuan yang ia berikan selalu disertai niat tulus tanpa pamrih,” tambah Agustio, Ketua BKM lainnya.

Irwan Perangin-Angin adalah sosok yang meniti karirnya dari bawah di dunia perkebunan. Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan tahun 1990 itu diangkat sebagai karyawan PTPN 2 pada 1 Januari 1993.

Baca Juga: Himmah Unjuk Rasa di Kejari Binjai, Desak Bongkar Otak Pelaku Dugaan Korupsi DBH Sawit

Putra kelahiran Kabanjahe, 7 Juli 1967, ini kemudian menapaki berbagai posisi penting, mulai dari Asisten Afdeling, Asisten Kepala, Kepala Bagian Investasi Tanaman, Manajer Kebun Tanjung Keliling, hingga akhirnya dipercaya sebagai Direktur SDM dan Umum PT Langkat Nusantara Kepong, perusahaan kerja sama antara Malaysia dan PTPN 2 serta Direktur Utama PTPN2.

Ketekunan dan prinsip kerja kerasnya menjadi kunci keberhasilan kariernya di lingkungan BUMN perkebunan. Kisah hidup dan perjalanan karier Irwan dituangkan dalam buku berjudul “Career Journey”, setebal 129 halaman, yang disunting H. Emir Rizal Lubis dan diterbitkan oleh Perdana Publishing. Buku tersebut diluncurkan dalam acara silaturahmi bersama insan muda PTPN 2 di halaman kantor Direksi PTPN 2, Tanjung Morawa (kini berubah menjadi PTPN1 Regional 1)

Dalam kata pengantarnya, Irwan menulis refleksi hidup yang menggambarkan prinsip dan nilai-nilai yang ia pegang teguh: “Saya meyakini bahwa perjalanan hidup yang dilalui tanpa dicatat akan berlalu tanpa kesan, karena di dalam perjalanan hidup kita banyak hal yang dapat dijadikan butir-butir hikmah yang tanpa kita sadari sangat berguna dan menjadikan diri kita semakin bermakna, apalagi kita dapat berbagi pengalaman untuk memperkaya pengetahuan berguna bagi sesama.”

Baca Juga: KPK Gelar Koordinasi Evaluasi Pencegahan Korupsi Sektor Prioritas MCSP

Ia juga menekankan pentingnya menghadapi tantangan dengan kedewasaan dan tanggung jawab. “Sebagai seorang pemimpin, masalah akan selalu ada. Tugas kita adalah menyelesaikannya, bukan lari dari masalah. Karena setiap masalah yang kita selesaikan hari ini akan mempersiapkan kita menghadapi masalah di masa depan,” tulisnya.

Irwan juga dikenal sangat menghormati kedua orang tuanya, (Alm) R. Perangin-Angin dan (Almh) U. br Sembiring, yang menurutnya telah membentuk karakter kesederhanaan dan keteguhan hati sejak kecil. Ia kerap mengingat pesan ayahnya yang sederhana namun bermakna, “Nakku, ula perpusuh adi kita kalak mesera.” (Anakku, jangan mudah tersinggung atas ucapan orang lain karena kehidupan kita sederhana).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB

Terpopuler

X