Realitasonline.id - Langkat | Keresahan meluas di tengah masyarakat Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat. Hingga memasuki tahun 2025, EPB alias Betmen, yang disebut-sebut sebagai salah satu ketua organisasi kepemudaan (OKP) di wilayah tersebut, belum juga ditangkap meski telah dilaporkan dalam kasus dugaan penganiayaan berat, Jumat (19/12/2025).
Kekhawatiran warga kian menguat setelah mencuatnya laporan seorang pemuda berinisial F.A yang diduga mengalami pembacokan. Laporan tersebut telah diterima Polsek Salapian dengan nomor STPL/107/XII/2025, namun hingga kini proses hukumnya dinilai jalan di tempat.
“Kami warga Salapian sudah sangat resah. Sudah lama laporan masuk, tapi terlapor belum juga ditangkap. Kami mempertanyakan kinerja Polsek Salapian,” ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan, Rabu 17/12/2025, siang.
Baca Juga: Program New REHAB 2.0 BPJS Kesehatan, Cara Mudah Bayar Tunggakan
Berdasarkan informasi yang dihimpun, EPB alias Betmen diduga melakukan penganiayaan terhadap korban F.A hingga berujung laporan resmi ke kepolisian. Namun, hingga berita ini diturunkan, terlapor belum diamankan dan disebut masih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) di wilayah hukum Polsek Salapian.
Tak hanya terkait kasus kekerasan, sosok Betmen juga santer dikaitkan dengan dugaan aktivitas peredaran narkotika jenis sabu-sabu. Ia disebut-sebut memiliki jaringan yang merambah lintas kecamatan, mulai dari Salapian, Bahorok, Kuala, hingga sejumlah wilayah Langkat Hulu lainnya.
“Kalau benar dia DPO, kenapa masih bebas dan jaringannya tetap jalan? Ini yang membuat kami takut dan tidak merasa aman,” kata warga lainnya.
Baca Juga: Wali Kota Padangsidimpuan Dukung Penuh Ops Lilin Toba 2025
