Realitasonline. Id. - Pematangsiantar | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar yang menaungi 8 kabupaten/kota di Sumut merilis perkembangan inflasi periode Oktober 2024.
Menurut informasi dari Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK) KPw-BI Pematangsiantar kepada media, Senin (4/11/2024), Kota Pematangsiantar mengalami inflasi 0,39% (mtm); 3,03% (yoy); 1,97% (ytd) dan Kabupaten Labuhanbatu, 0,14% (mtm); 1,86% (yoy); 1,44% (ytd), Sumatera Utara 0,13% (mtm); 1,59% (yoy); 0,59% (ytd) dan Nasional, 0,08% (mtm); 1,71% (yoy); 0,82% (ytd)
Adapun komoditas andil Inflasi di Kota Pematangsiantar karena naiknya harga daging ayam ras (0,12%), tomat (0,10%), Sigaret Kretek Mesin (0,09%), bawang merah dan cabai merah (0,06%).
Baca Juga: Di Sumatera Utara, Beras Masih Menjadi Penyumbang Inflasi Tertinggi Diikuti Minyak Goreng
Sedangkan komoditas dengan andil deflasi terbesar Kota Pematangsiantar antara lain : cabai rawit (-0,08%), sawi hijau (-0,05%), kentang (-0,03%), kacang panjang dan udang basah (-0,03%)
Capain inflasi Pematangsiantar mengalami peningkatan cukup tajam dan menjadikannya sebagai No.1 tertinggi di Sumatera Utara.
Meski demikian hal tersebut menandakan bahwa daya beli dan konsumsi masyarakat khususnya wilayah Pematangsiantar masih tinggi. Selain itu akhir tahun menjadi tantangan inflasi yang cukup berat dimana harga daging ayam ras telah menunjukan kenaikan.
Baca Juga: Siantar Miliki Kios Pangan Perdana di Sumut, BI Hibahkan Mobil Inflasi
Oleh karena itu diperlukan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Guna mengantisipasi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan sekaligus mempersiapkan kejuaran TPID Award. (SS)