Kutacane - Realitasonline.id | Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Tenggara (Agara), menggelar diskusi bertajuk silaturahmi, di Kantor PWI Aceh Tenggara pada Kamis (12/10/2023).
Diskusi tersebut membahas sejumlah isu krusial yang kemungkinan dapat terjadi, pada penyelengaraan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024.
Ketua PWI Aceh Tenggara Sumardi, dalam forum diskusi tersebut menyampaikan beberapa hal tentang isu krusial yang mesti diantisipasi dan pencegahan sejak dini oleh Panwaslih.
Baca Juga: Pantesan Bisa Bergaji Sampai Puluhan Juta, Inilah Cara Kerja Pialang WPB
Diantaranya, kemungkinan terjadinya dugaan politik uang, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Perangkat Pemerintahan Desa atau Kute, dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Isu -isu krusial tersebut penting untuk dilakukan upaya pencegahan sejak dini oleh panwaslih, karena sangat rentan terjadi," sebut Sumardi.
Dia berharap Panwaslih Aceh Tenggara harus lebih berani mengambil sikap dan langkah tegas, sesuai aturan untuk melakukan pencegahan yang telah dilanggar. Salah satunya dengan gencar mensosialisasikan bahaya isu krusial.
Baca Juga: Pupuk Subsidi Langka, Bupati LIRA Serdang Bedagai Minta Aparat Usut Tuntas dan Transparan
Sementara Ketua Panwaslih Aceh Tenggara Eka Prasetio Lubis mengatakan, kita komitmen untuk melakukan pengawasan dan pencegahan, terhadap isu krusial yang kemungkinan dapat terjadi pada Tahun 2024.
Selain itu, Eka mengajak insan Pers untuk bersama-sama mengawal dan mengawasi tahapan Pemilu akan digelar Februari 2024. Namun dalam pengawasan tahapan pemilu, Panwaslih memiliki tugas pokok melakukan pencegahan dan penindakan terkait Pelanggaran kode etik oleh penyelenggara).
Perlu juga diawasi terhadap kemungkinan pelanggaran tindak pidana pemilu (money politik) dan pelanggaran administrasi (prosedur tahapan diluar undang - undang), namun dalam proses ini Komisioner Bawaslu perlu menggandeng insan pers untuk terlibat langsung maupun tidak langsung untuk mengawasi setiap tahapannya.
Baca Juga: Ini Dia, Warna dan Fitur Terbaru yang Bikin Mobil Lebih Kece dan Ramah Lingkungan
Eka juga mengakui, selain Bawaslu, peran jurnalis sangat diperlukan dalam mengawal serta pengawasan pemilu, diantaranya pengawasan maney politik hingga saat ini masih menjadi headline dalam pelaksanaan pemilu.
"Selain itu informasi Indeks kerawanan dan pelanggaran etik lainnya sangat diperlukan melalui pers yang terjun langsung di lapangan," ujarnya.