Kapolda Aceh Duga Pengungi Rohingya Sengaja Dibiarkan Lolos Datang Dari Bangladesh Ke Aceh

photo author
- Kamis, 30 November 2023 | 17:49 WIB
Pengungsi Rohingya gelombang pertama yang datang ke Aceh (Chaideer Mahyuddin/AFP)
Pengungsi Rohingya gelombang pertama yang datang ke Aceh (Chaideer Mahyuddin/AFP)

Banda Aceh - Realitasonline.id | Gelombang kedatangan para pengungi Rohingya terus berdatangan ke Aceh sejak pertengan november tahun ini.

Diketahui bahwa kedatangan para pengungis rohingnya tersebut sempat dapat penolakan dari warga Aceh di berbagai daerah.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko meminta lembaga UNHCR untuk tidak lepas tangan soal gelombang kedatangan para pengungi rohingya tersebut.

Baca Juga: Polisi Periksa 26 Saksi Laporan Kasus Penyataan Jubir TPN Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono Soal Aparat Tidak Netral

Achmad Kartiko juga menduga bawha ada pembiaran dari UNHCR agar para pengungsi tersebut datang ke Aceh.

Diketahui bahwa rata-rata para pengungsi rohingnya yang datang ke aceh tersebut telah memiliki identitas UNHCR yang berbahasa Bangladesh

"Kita juga menemukan bahwa orang Rohingya itu memiliki kartu UNHCR yang diterbitkan di Bangladesh sana dengan bahasa Bangladesh, artinya apa? ini bukan tanggung jawab kita semata tapi UNHCR juga harus bertanggung jawab kenapa Rohingya ini lolos dari Bangladesh sana" kata Irjen Pol Achmad Kartiko pada Kamis (30/11/2023)

Baca Juga: Jubir TPN Ganjar-Mahfud Didatangi Tengah Malam Oleh Polisi Antar Surat Panggilan

Achmad Kartiko yang merupakan mantan Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI ini menyebutkan, orang Rohingya yang datang ke Aceh ini tidak murni mengungsi.

Sebab mereka sudah memiliki tempat atau kamp pengungsian di Bangladesh tepatnya di Camp Coxs Bazar.

Diketahui para pengungsi rohingnya datang ke Aceh dengan membayar kapal milik warga Bangladesh untuk bisa masuk ke Indonesia tanpa melalui prosedur izin yang resmi. 

Baca Juga: Usut Suap Proyek Pembangunan Jalan, KPK Geledah BBPJN dan Satker PJN Wilayah 1 Kalimantan Timur

Kartiko juga menyebut, ada upaya penyelundupan manusia dalam skala besar dan hal itu sudah diakui oleh seorang warga Bangladesh yang ditangkap beberapa waktu lalu.

"Satu orang kita amankan warga Bangladesh, dia mengakui bahwa ada pembiayaan untuk masuk dan mentransportasi orang-orang ini ke wilayah kita" katanya.

Pihaknya belum menemukan adanya praktik perdagangan manusia dari kasus tersebut karena bentuk eksploitasinya masih belum bisa dibuktikan.

Baca Juga: Minyakita Terancam Naik Harga Jadi Rp 15 Ribu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Antrean Kendaraan di SPBU di Abdya Berangsur Normal

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:08 WIB
X