Para jemaah sudah mulai mondok (menginap), terhitung sejak Rabu (22/3) lalu, hingga berakhir saat lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah mendatang.
Jemaah yang rata-rata berusia di atas 40 tahun, ada yang fit, juga ada yang menurun. Untuk itu, pihak pengelola (Puskiyai Aceh), sangat mengharapkan bantuan ataupun dukungan tenaga medis, dalam memeriksa, juga memberikan obat untuk para jemaah yang sakit.
“Alhamdulillah, harapan kita ini langsung dijawab oleh para tenaga medis dari Puskesmas Lembah Sabil,” ujar Tgk H Syamsarif.
Tgk H Syamsarif juga menyebutkan, suluk diartikan oleh sebagian ulama sebagai jalan atau metode kehidupan tareqat, untuk melaksanakan segala bentuk ibadah, dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah.
“Intinya, ibadah suluk ini adalah upaya kita dalam mendekatkan diri dengan sang Pencipta,” demikian tutupnya. (ZAL/IP)