Blangpidie - Realitasonline.id | Sejumlah pedagang di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dalam beberapa pekan terakhir mulai banyak menjajakan buah semangka dalam berbagai ukuran.
Tidak hanya di pasar dan tempat penjualan buah, semangka juga banyak diperjualbelikan oleh para pedagang, baik secara berkeliling kampung termasuk di pinggiran jalan yang dianggap jadi lokasi strategis dan mudah dijangkau oleh pembeli.
Anuar, pedagang semangka di kawasan Blangpidie kepada wartawan Rabu (12/4/2023) mengatakan, buah semangka yang beredar saat ini di pasaran merupakan semangka hasil panen dari petani lokal dan semangka dari kabupaten tetangga seperti Aceh Selatan dan Nagan Raya.
Baca Juga: Tupperware Bangkrut? Rekor Penurunan Saham Terendah Sepanjang Masa
Selain dipasarkan di dalam daerah, buah tersebut juga dipasok ke sejumlah kabupaten/kota lain di Aceh.
“Meski pasokan banyak, harga buah semangka tetap mencapai harga Rp 5.000 per kg. Pembeli yang datang untuk membeli bukan hanya dari Abdya saja. Namun pembeli yang memburu semangka juga ada dari daerah lain,” ujarnya.
Ditambahkan, umumnya para petani semangka telah memasuki masa panen sepekan sebelum memasuki puasa Ramadhan 1444 hijriah.
Menurutnya, buah tersebut memang sengaja dipersiapkan para petani sejak awal masa tanam agar dapat dipanen pada bulan Ramadhan.
Mengingat kebutuhan semangka pada bulan Ramadhan jauh lebih tinggi dari hari-hari biasa.
“Umumnya masyarakat Abdya dan sekitarnya lebih suka mengkonsumsi semangka di bulan puasa. Semangka dapat diolah menjadi beragam panganan berbuka, mulai dari jus semangka hingga es buah dalam bentuk lainnya, tergantung selera,” paparnya.
Jenis semangka yang ditanam oleh petani sangat variatif, mulai dari semangka kuning hingga semangka biasa berwarna merah biji dan nonbiji.
Sedangkan semangka yang paling diminati pembeli yakni jenis semangka biasa yang berwarna merah dan semangka warna kuning.
Baca Juga: Ahli Gizi Tegas Melarang, Ini Alasan Kenapa Gorengan Nggak Dianjurkan untuk Menu Berbuka Puasa