• Selasa, 26 September 2023

PT Takabeya Adakan Kenduri Tanda Memulai Pembangunan Revetment Krueng Peudada

- Selasa, 30 Mei 2023 | 09:00 WIB
Dirut PT Takabeya Perkasa Group H. Mukhlis menyantuni anak yatim dan anak dari keluarga kurang mampu. (Realitasonline.id/ AJ)
Dirut PT Takabeya Perkasa Group H. Mukhlis menyantuni anak yatim dan anak dari keluarga kurang mampu. (Realitasonline.id/ AJ)

Bireuen - Realitasonline.id | Pembangunan Revetment (pengaman tebing sungai) Krueng Peudada mulai dikerjakan oleh PT Takabeya Perkasa Group, perusahaan yang bermarkas di Bireuen. Untuk mendapat berkah, pihak perusahan yang dipimpin oleh pria yang akrab disapa Mukhlis Takabeya melaksanakan kenduri di lokasi proyek.

Amatan Realitas, kenduri dan santunan anak yatim yang dilaksanakan untuk mendapat berkah, dihadiri pejabat Forkopimda Bireuen, Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setdakab Bireuen Dailami, sejumlah Camat, tokoh masyarakat Peudada dan puluhan anak yatim dari tiga desa di sekitar lokasi proyek tersebut.

Para tamu yang hadir pada kenduri dengan menu kuah beulangong, masakan khas Aceh, menempati sejumlah tenda yang telah dipersiapkan panitia. Sementara puluhan anak yatim dari tiga desa sekitar proyek itu diberikan santunan berbentuk uang tunai.

Tokoh masyarakat Kecamatan Peudada, Muhammad Arif terlihat berkenan memberikan sambutan pada acara tersebut.

Baca Juga: Ketua DPRD SU Terima Pengaduan Masyarakat Singkuang Terkait Sengketa Agraria

Muhammad Arif, selaku tokoh Kecamatan Peudada ketika menyampaikan sambutan pada acara itu sempat menguraikan tentang "perilaku" Krueng (Sungai) Peudada.

Disebutkan mantan ketua DPRK Bireuen itu, hulu Krueng Peudada bercabang dua, satu dari Gunong Goh dan satu lagi dari arah Samalanga.

"Kalau meluap, tapi airnya kuning, itu air dari Gunong Goh. Tetapi sebaliknya, ketika meluap, namun airnya terlihat jernih, berarti sumber air dari daerah Samalanga, dan akan terjadi banjir," ujar Teungku Arif.

Pada kesempatan itu, Teungku Muhammad Arif juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama PT Takabeya Perkasa Group yang telah berhasil memperjuangkan anggaran pembangunan tebing sungai di Bendungan Hagu, dari Rp5 miliar menjadi Rp20 miliar.

"Sebelumnya memang sudah pernah diusahakan oleh masyarakat. Namun belum maksimal. Hanya didapat Rp5 miliar. Maka atas jasa dan upaya Haji Mukhlis bertambah jadi Rp20 miliar. Saya mewakili masyarakat Peudada mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya itu," sebut Teungku Arif.

Baca Juga: Pinjaman PEN Pemkab Taput Rp319,206 M Dikembalikan Tiap Tahun Melalui Ini

Ia juga membeberkan hasil panen petani sawah di kecamatan tersebut. Kata Teungku Arif, hasil panen petani sawah di Kecamatan Peudada sudah tidak balik modal dan malahan seperti tahun ini panennya gagal total.

Di Kecamatan Peudada, sebut Teungku Arif, sawah yang dapat diairi Irigasi Hagu seluas 1.800 hektar, tetapi warga tidak mendapatkan hasil dari sawah yang dimilikinya itu karena irigasi sudah tidak berfungsi.

"1.800 hektar luas sawah yang dapat dialiri Irigasi Hagu. Kalau irigasi berfungsi baik, maka dalam satu hektar bisa menghasilkan gabah sebesar lima ton. Kita kalikan saja, satu kilo Rp6 ribu, maka sekali panen bisa dapat Rp54 miliar. Setahun dua kali panen, maka hasilnya mencapai Rp108 miliar," ujarnya yang mengharapkan irigasi tersebut secepatnya bisa dinormalkan lagi

Halaman:

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X