Aceh Selatan - Realitasonline.id | Bupati Aceh Selatan Tgk Amran diwakili Staf Ahli bidang Perekonomian dan Pembangunan, Erwiandi secara resmi membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dan Pencanangan Sensus Pertanian Tahun 2023.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Selatan dilaksanakan sekaligus sebagai Pencanangan Sensus Pertanian 2023 yang berlangsung di Aula Dinas Pariwisata Tapaktuan, Rabu (31/5/2023).
Erwiandi dalam sambutannya, menyampaikan kebijakan yang tepat bersandar pada data yang akurat. Salah satu upaya untuk mewujudkan tersedianya data yang akurat adalah melalui pelaksanaan sensus sebagai sarana pengumpulan data.
Salah satu sarana pengumpulan data pertanian harus melalui kegiatan sensus pertanian. Hal ini sebagaimana diamanahkan melalui undang-undang nomor 16 tahun 1997, bahwa pelaksanaan sensus pertanian dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, yakni pada tahun berakhiran angka ‘3’, seperti tahun ini, yakni tahun 2023, kata Staf Ahli.
Selain itu, sensus pertanian memiliki peran penting dalam penyediaan data pertanian hingga level terkecil.
Pelaksanaan sensus pertanian Tahun 2023 atau “ST2023” menyajikan berbagai macam data strategis pertanian yang pemanfaatannya tidak hanya terbatas bagi sektor pemerintahan, namun juga akademisi dan peneliti untuk memperkaya studi serta penelitian, sebutnya.
“Begitu juga pada sektor swasta dan petani, bisa menjadikan data ST2023 sebagai dasar investasi dan ekspansi usaha,” ujar Erwiandi.
Baca Juga: Kesbangpol Bireuen Gelar Rapat Koordinasi Tim Gugus Tugas GNRM
Oleh sebab itu pentingnya pelaksanaan sensus pertanian ini, saya mengajak kita semua untuk mendukung sepenuhnya pelaksanaan sensus 10 tahunan ini, dengan kolaborasi dan kerjasama yang baik antar instansi, tambahnya.
Sementara, Kepala BPS Kabupaten Aceh Selatan, Armelia Amri dalam laporannya mengatakan sektor pertanian merupakan sektor yang dapat memberikan kontribusi pada perekonomian nasional, lewat fenomena masih terbukanya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, tingginya sumbangan devisa yang dihasilkan dari berkembang pesatnya sektor agribisnis maupun penghasil bahan baku bagi industri hilir yang mengolah hasil pertanian, menunjukkan bahwa sektor pertanian dapat bertahan dalam krisis ekonomi.
Sensus Pertanian 2023 (ST2023) dilakukan untuk mengakomodasi variabel yang dibutuhkan untuk kelengkapan data pertanian berkembang sangat dinamis, data statistik pertanian secara lengkap dan menyeluruh dikumpulkan melalui kegiatan Sensus Pertanian.
Baca Juga: Dituding Jual Lahan Eks HGU, PTPN 2 Sebut Sudah Sesuai Ketentuan
Lebih lanjut, hasil Sensus Pertanian 2023 diharapkan dapat menjawab isu pertanian global dan nasional seperti: 1. Ketahanan pangan (ketersediaan, akses, dan keterjangkauan pangan), 2. Kualitas dan keamanan pangan (prevalensi stunting dan gizi buruk), 3. Keberlanjutan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan (regenerasi petani, petunia sekala kecil, konversi lahan, dan dampak perubahan iklim).
Artikel Terkait
PT Takabeya Adakan Kenduri Tanda Memulai Pembangunan Revetment Krueng Peudada
Terkait Dugaan Penyelewengan Honor Pengurus Mesjid, Jaksa Akan Panggil Pejabat DSI Bireuen
Bupati Tgk Amran Lantik Puluhan Keuchik se-Kabupaten Aceh Selatan
Astaghfirullah, Balai Tempat Salat di Tanah Wakaf Muhammadiyah Samalanga Diduga Dibakar
Kesbangpol Bireuen Gelar Rapat Koordinasi Tim Gugus Tugas GNRM
Pj Bupati Darmansah Ingin Data Sensus Pertanian di Abdya Akurat, Wilayah Setempat tidak Boleh Diintervensi