Dijelaskannya, tuduhan terhadap para Ketua Pemuda lingkungan PIM dan Geusyik yang dilontarkan oleh oknum masyarakat di gampong masing-masing yang mengkondisikan jatah pekerjaan selama ini kepada kalangan keluarga serta tidak memiliki kemampuan dalam mengelola organisasi, tidak benar dan fitnah.
“Hari ini masyarakat Dewantara bisa melihat bagaimana kiprah Karang Taruna dalam melakukan sosial kemasyarakatan di gampong masing-masing. Apalagi berbicara terkait Karang Taruna di lingkungan PT PIM, selama ini selalu keluar sebagai Karang Taruna terbaik Provinsi Aceh di beberapa tahun belakangan,” ungkap Zumarlin Wantara.
Baca Juga: Atlet Perbakin BelTim Memperoleh 10 Medali di Ajang Porprov VI 2023, Ini Nama Pemenangnya
Hal senada juga disampaikan Ketua KTAB Karang Taruna Ade Beurata Keude Krueng Geukueh, Zulfikar SPd. Dirinya sangat menyayangkan adanya masyarakat yang dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang tidak memiliki tujuan akhir.
“Kita menilai, dalam setiap kegiatan PIM selama ini tidak diam-diam saja terhadap lingkungan, hal ini bisa ditanyakan kepada Humas PIM. Jika pun direalisasikan tuntutan segilintir kelompok ini, maka gamponglah yang pertama kali mendapatkannya, tidak mungkin kelompok yang datang secara kondisional menerima tuntutan mareka,” sebut Zulfikar.
Tambahnya, bila hal ini terjadi dimana harga diri para Geuchik dan Ketua Pemuda, selaku lembaga yang memiliki legalitas di Gampong masing-masing dan notabanenya adalah lembaga mitra dan pembantu urusan sosial dibawah pemerintahan gampong.
Baca Juga: Kapolres Taput: Jadikan Polri Netralitas dan Ciptakan Suasana Sejuk Dalam Pemilu
Sementara Ketua Karang Taruna Khalifah Razak Blang Naleung Mameh, Adi Sofyan didampingi Ketua KTBP Karang Taruna Bina Pemuda Tambon Tunong, Murdani dengan tegas mengatakan, Forum Pemuda lingkungan PT PIM tidak dalam membela siapapun, baik PT maupun para pemuda yang beberapa hari ini terus melakukan demonstrasi menuntut pekerjaan di PT PIM.
Dirinya berharap masyarakat yang sedang melakukan demo bubar, nanti pihaknya siap di garda terdepan bila PT PIM tidak memenuhi hal-hal yang menjadi tuntutan masyarakat melalui surat-surat forum yang telah disampaikan.
Terakhir ketua KTRP Karang Taruna Rincong Pusaka Gampong Paloh Gadeng, Ibnu Hajar, terkait permasalahan ini mempertanyakan responsif anggota DPR baik tingkat Kabupaten, Provinsi, Pusat bahkan DPD.
Dirinya minta para wakil rakyat ini peduli dengan nasib masyarakat Dewantara dan generasi muda yang terus berharap pada satu-satunya perusahaan yang masih eksis di wilayah mereka, sementara pertumbuhan penduduk terus meningkat.
“Mana investor yang dijanjikan, mana lapangan kerja yang diperjuangkan dengan pengelolaan anggaran begitu besar, kami di Dewantara butuh 3 pabrik lagi untuk mengurangi angka pengangguran,” demikian tutup Ibnu. (AS)