Realitasonline.id - PEMATANGSIANTAR| Puncak Hari Jadi ke-154 Kota Pematangsiantar ditandai dengan Ziarah ke Jorat Raja Siantar di Pesanggrahan Raja Siantar, Jalan Pematang Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar dan rapat Paripurna istimewa di Ruang Sidang DPRD Pematangsiantar.
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi memberikan perhatian kepada ahli waris Raja Sang Naualuh Damanik, khususnya kepada istri dari cucu Sang Naualuh, Ny Halimah Marsekal Muda Syah Alam br Sinaga.
Kepada Halimah, Wesly menyatakan pintu Kantor Wali Kota Pematangsiantar senantiasa terbuka.
Baca Juga: Gus Irawan Dorong Perempuan Tapsel Jadi Agen Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
Wesly didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi, Wakil Wali Kota Herlina dan suami Bahrum Sumantri memberikan sambutan lebih banyak menggunakan bahasa Simalungun. Putra Diantar itupun menceritakan sedikit memorinya saat masih bersekolah.
Masa SMP, dari Parluasan ia selalu melintasi Pematang dan menyeberangi Sungai Bahbolon karena dulu belum ada jembatan. Pernah suatu ketika ia dan teman-temannya jatuh sehingga bukunya hilang semua.
Tentu saja kenangan itu layak diceritakan seorang putra Siantar yamg kini memimpin kota ini.
Wesly menaruh hormat kepada Halimah, turunan Raja Sang Naualuh dan ia menyapanya dengan panggilan "Inang Boru Sinaga". Wesly pun lahir dari Boru Sinaga.
Sebelumnya, Ny Halimah Marsekal Muda Syah Alam br Sinaga didampingi Ketua Panitia Ziarah Evra Sasky Damanik mengucapkan terima kasih karena Monumen Sang Naualuh telah selesai dan diresmikan pada HUT ke-154 tahun 2025.
Meski sempat terkendala pembangunannya, namun kini telah berdiri megah di dekat Taman Makam Pahlawan (TMP) Nagur.
Halimah berharap Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar memberikan perhatian terhadap Kerajaan Siantar, sebagaimana Pemko Solo peduli dengan Istana Mangkunegaran.
Baca Juga: Satpol PP Padangsidimpuan Jaring 9 Pasangan Mesum Asal Tapsel dari 2 Lokasi
Halimah menjelaskan, di masa Wali KOta Djabanten Damanik, Pesanggrahan Raja Siantar diserahkan kepada ahli waris. Namun ahli waris tidak mampu merawatnya, sehingga bangunan tersebut tidak terawat.
Menurut Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Ziarah ke Jorat Raja Siantar merupakan doa dan penghargaan juga penghormatan kepada Raja Sang Naualuh dan perjuangannya.